SaladinAwal yang Tak Dikenal

Ceritanya aku baru saja menyelesaikan buku “Saladin Pahlawan Islam“ karya Geoffrey Hindley, salah seorang sejarawan dari Inggris. Menurutku buku ini cukup obyektif, karena ditulis oleh sejarawan barat yang menjadikan tulisan Bahauddin dan Ibnu al-Atsir sebagai sumber data primer atas tulisannya yang cukup panjang ini. Ini adalah referensi yang kesekian kalinya yang pernah membahas banyak tentang riwayat sang penguasa yang membebaskan Yerusalem untuk kedua kalinya bagi umat Islam setelah dulu dibebaskan oleh Amr bin Ash di masa Khalifah Umar bin Khattab. Maka usai menamatkan buku ini aku berniat menulis tentangnya sebagai penghormatanku untuk sultan yang telah berjasa ini, tidak hanya bagi kaum muslimin tetapi bagi terwujudnya kedamaian kota suci tiga agama ini untuk para peziarah setelah sebelumnya dikuasai bangsa Frank.

Siapakah Shalahuddin al-Ayyubi ini? Shalahuddin Yusuf bin Ayyub, begitulah namanya adalah seorang yang awalnya tidak pernah dikenal, berdarah Kurdi yang bagi orang-orang Turki tidak diperhitungkan ketika itu kalau saja bukan karena Islam yang memuliakannya. Waktu kelahirannya tak diketahui (maklum bukan putra sang Sultan). Ayahnya Ayyub adalah orang yang beruntung karena diangkat menjadi komandan tertinggi pasukan di wilayah Baghdad. Karena saat itu Bihruz, Gubernur Baghdad dan penguasa Aleppo, Imaduddin Zengi bermusuhan, maka tindakan Ayyub yang memberi bantuan kepada Zengi waktu terdesak dinilai sebagai pengkhianatan oleh tuannya yang akibatnya sudah jelas, pemecatan.

Dari sinilah Ayyub dan keluarganya kemudian mengabdi kepada penguasa Aleppo Imaddudin Zengi yang berdarah Turki, pasca lemahnya dinasti Saljuk yang sebelumnya dikenal sebagai Raja Barat dan Timur karena diberi kewenangan tertinggi oleh Khalifah di Baghdad sebagai pemegang supremasi kekuasaan dan pertahanan. Dan beberapa sumber baik sejarawan muslim maupun sejarawan barat mengatakan pada masa mudanya beliau lebih banyak menjalani hidup seperti halnya para pangeran dan ksatria di istana (ini karena jasa ayahnya yang besar kepada sang penguasa). Sampai akhirnya Allah membimbingnya menjadi ksatria besar yang kematiannya ditangisi seluruh penduduk di damaskus dan wilayah lainnya ketika pada masa itu sangat jarang penduduk menangisi kepergian para pemimpinnya.

Jadi singkat cerita beliau pun pernah menjalani masa muda yang banyak ”bersenang-senang”, tak berbeda dengan kebanyakan para pangeran dan para pembesar wilayah muslim pada waktu itu (dan mungkin itulah sumber kelemahan kaum muslimin hingga akhirnya bangsa Frank berhasil menguasai Yerusalem pada gelombang perang Salib ke. Sampai kemudian beliau bersama pamannya Syirkuh mendapat tugas dari Nuruddin (penerus Zengi) untuk menaklukkan Mesir yang saat itu dikuasai oleh rezim Syiah Fathimiyah, dan disinilah perubahan kehidupan dan penempaan yang Allah berikan untuknya hingga akhirnya Dia memilih Shalahuddin sebagai generasi kedua pembebas kota suci itu.

Di sini perlu aku sampaikan, khususnya jika yang membaca adalah teman-teman non muslim bahwasanya Syiah itu bukanlah bagian dari aliran Islam yang lurus (karena dibukunya Geoffrey juga muncul istilah Islam Sunni dan Islam Syiah). Tidak ada Islam Sunni dan Islam Syiah. Karena yang ber-Islam dengan benar pastilah dia seorang Sunni (yang mengikuti sunnah dan petunjuk Nabi Muhammad), sedangkan golongan Syiah adalah yang mengkafirkan para sahabat Nabi dan mencela para khalifah setelahnya karena mereka menganggapnya sebagai perebut kekuasaan pascakematian nabi dari menantu dan putrinya, Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Az-Zahra. Dan terkadang dalam sekte-sekte mereka terdapat berbagai kesesatan mulai dari yang kelasnya ringan sampai yang sangat sesat (makanya masalah kerusuhan yang diberitakan media sebagai “konflik sesama umat Islam“ di Indonesia, karena ketidaktegasan pemerintah termasuk Depag yang mengurusi umat Islam tentang status Syiah, Ahmadiyah, dan berbagai aliran-aliran yang menyimpang sebagai ajaran di luar Islam yang shahih).

bersambung

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.