Membangun persatuan sebuah negeri butuh pengorbanan dan kesetiaan. Itulah hal mendasar yang dicontohkan oleh Toyotomi Hideyoshi. Orang jenius yang menjadi kebanggaan Jepang karena berhasil menyatukan negeri itu dari perang saudara yang berkepanjangan.
Kitami Masao menulis sebuah cerita yang menarik tentang perjalanan hidup Hideyoshi yang digelari sebagai The Swordless Samurai atau Samurai Tanpa Pedang. Mengapa dia digelari demikian? Karena Hideyoshi berhasil menyatukan seluruh Jepang dengan pendekatan diplomasi yang luar biasa untuk mendamaikan antar klan yang kala itu saling berperang hebat satu sama lain. Dia sendiri adalah pembantu Lord Nobunaga, pemimpin besar Klan Oda.
Kegigihan dan kesetiaannya dalam membersamai tuannya menjadikan dia dipercaya dan menanjak kariernya tahap demi tahap. Hal itu diikuti dengan kejeniusan dan visi besarnya untuk melihat sebuah negeri yang damai. Maka dari itu dia selalu menawarkan jalan damai ketika klannya sedang berurusan dengan klan yang lainnya.
Bahkan jika harus berperang pun, Hideyoshi menggunakan strategi yang jitu bagaimana membuat lawannya cepat menyerah, bukan membantai korban sebanyak-banyaknya. Perpaduan sifat inilah yang membuatnya sangat dipercaya oleh Nobunaga dan dia membuktikan dirinya sebagai sosok kunci dalam menyelamatkan Klan Oda saat Nobunada dibunuh oleh salah satu musuhnya.
Masao menulis cerita dengan sangat indah karena dia mencerikatan sejarah Hideyoshi ini dengan sudut pandang orang pertama. Kita seolah-olah sendang mendengar penuturan kisah Hideyoshi oleh dirinya sendiri bagaimana ia hidup dalam kesusahan. Lalu mengabdi kepada Klan Oda hingga akhirnya dia berhasil menjadi orang kepercayaan Kaisar untuk memerintah seluruh Jepang. Di puncak kariernya inilah, Hideyoshi mengalami ketergelinciran karena dimabuk oleh kekuasaan sehingga mulai menebarkan ancaman penjajahan yang akhirnya benar-benar direalisasikan oleh Jepang usai Restorasi Meiji beberapa abad kemudian.
Lebih jauh lagi silahkan baca sendiri kisahnya yang begitu apik ini. Selamat membaca!
Hai Ardika theme blogmu ini keren deh, jd spt baca buku 🙂 . sorry oot dr judul tulisanmu 😀 .
he he he, dapat contekan tema dari teman trus tak aplikasikan di sini.
keren bukunye gan pernah baca punya temen. tapi belinya susah gk ketemu juga muter2 gramed
Aku pas beli pertama juga kehabisan, baru dapat pas main lagi ke gramed beberapa waktu kemudian
Nice mas
Nice mas Ardika, sangat menginspirasi saya