Memetik Hikmah

Orang yang kredibel, siapa pun akan mencarinya. Karena dialah tempat yang paling aman dalam menyimpan, tempat paling nyaman dalam meminta pelayanan, tempat paling memuaskan dalam mewujudkan keinginan, dan tempat paling inspiratif bagi yang rindu pencerahan. Tentang kamera, Pak Kliwon kukatakan sebagai orang kredibel. Karena itulah orang-orang mencarinya meskipun harus di bersuka ria menuju pelosok kawasan pinggiran kota.

Di saat Indonesia mengalami krisis kepemimpinan seperti hari ini, mungkin kebanyakan pemimpin kita sudah tidak kredibel. Kemudian diiringi dengan keadaan rakyat yang juga semakin tidak kredibel karena cara pandangnya lebih mengedepankan keegoan mereka. Maka hal terbaik adalah perbaiki kredibilitas masing-masing, mulai dari cara yang paling sederhana yaitu membangun reputasi sebagai orang yang murah senyum dengan senyuman yang penuh ketulusan. Dengannya orang akan percaya bahwa kita adalah orang yang dapat dijadikan sahabat bagi yang lain. Selanjutnya, kita bangun reputasi yang lain sesuai dengan pilihan hidup kita. Kesungguhan untuk mewujudkannya adalah harga mati atas kredibilitas kita sebagai agent of change.

Pertanyaan yang mengunci tulisan tentang kredibilitas ini, apakah kredibilitas itu dibangun dari sebuah pencitraan? Jawabannya sangat jelas, Pak Kliwon tidak perlu membuat plakat di depan rumahnya, apalagi iklan mahal di televisi. Beliau hanya melakukan dan memberi bukti yang terbaik, dan secara manusiawi orang akan mengatakan itu pada yang lain. Dan kini beliau menjadi orang yang selalu dicari untuk dipercaya menjadi dokter atas kamera yang rusak. Jadi jika hari ini masih banyak pemimpin kita yang lebih gila dengan pencitraan, maka berhati-hatilah bahwa dia mungkin tidak akan mampu memberikan pelayanan sebaik apa yang dicitrakannya.

Kredibilitas terbentuk setahap demi setahap. Dari yang paling sederhana, dijaga dengan keistiqomahan dan akhirnya menjadi karakter. Jika menjadi ahli kamera yang kredibel saja dimulai sejak SMP, lantas bagaimana jika akan menjadi pemimpin? Tentu kita harus berlatih untuk mengelola, melindungi, dan menjamin kesejahteraan orang lain sejak hari ini dengan penuh komitmen, tanpa menunda lagi. Terlalu jauh jika kita harus mencapai derajat al-Amin, tetapi bisakah kita seperti Pak Kliwon? Wahai sahabatku para pemuda, siapkan diri kita menjadi calon-calon pemimpin kredibel untuk memberikan pelayanan terbaik kepada bangsa ini. Bukan dengan korupsi dan pengkhianatan. Karena negeri ini butuh pemimpin yang kredibel. Dan pemimpin-pemimpin itu adalah kita. Hidup mahasiswa!

(selesai)

#Diterbitkan dalam buku Belajar Merawat Indonesia 2 untuk Kepemimpinan Alternatif bersama beberapa aktivis Bakti Nusa Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.