Ketika ditanya apa peran nyata pemuda di masyarakat? Jawaban yang bervariasi akan muncul jika pertanyaan itu diajukan dalam sebuah forum aktivis mahasiswa di kampus. Berbagai teori yang dikombinasikan dengan berbagai pengalaman masing-masing akan menumbuhkan jawaban baru yang boleh jadi berbeda satu sama lain.
Intinya, tadi pagi aku mendapatkan kesempatan untuk membersamai lagi temen-temen IM3 UGM yang menyelenggarakan outbond untuk adik-adik remaja muslim desa. Awalnya kami berekspektasi banyak, tetapi lagi-lagi seperti biasa, seperti halnya kajian prisma, ya sebanyak itulah yang bisa datang di pagi ini. Meski sedikit, aku menikmati hari ini, karena ada banyak hikmah berharga.
Pertama, aku tadi pagi bersama Pak Santoso, salah satu kader dakwah di wilayahku bisa berbincang banyak hal tentang realitas dakwah di daerahku hari ini. Sebagai sesama kaum pribumi rasanya mengasyikkan berbicara tentang dakwah riil dan tantangannya. Dan memang rasanya berbeda sekali dengan realitas dakwah kampus. Di masyarakat banyak pengalaman yang beliau bagi bagaimana perjuangan beliau mulai dari pergerakan hingga akhirnya menjadi salah satu tokoh masyarakat hari ini. Masih muda, namun pikirannya luar biasa, dan tekadnya dalam dakwah hari ini menumbuhkan optimisme.
Kedua, aku bertemu dengan dua orang yang usianya dekat denganku tapi sedikit lebih tua. Mereka adalah dua orang inspiratif yang mampu menggugah paradigmaku tentang dakwah. Aku menjadi saksi bagaimana beliau berdua memimpin rekan-rekannya untuk terjun ke masyarakat dan merealisasikan dakwah yang sangat riil dan menyentuh masyarakat. Berapa tahun? Tak perlu kusebutkan, tapi untuk ukuran mahasiswa, perjuangan mereka mengagumkan. Mereka bisa kukatakan sebagai data pencilan positif dalam lautan kader dakwah yang konon katanya hari ini banyak sekali jumlahnya. Hal yang paling kurindukan saat di rumah adalah jika mereka juga saat itu sedang berkunjung di dusunku.
Ketiga, aku menemukan potensi tersembunyi dari adik-adik lewat outbond. Aku lebih dapat mengukur tingkat antusiasme dan partisipasi mereka. Setidaknya ada bibit yang dapat diproses lebih kuat dan dijadikan single fighter di daerah masing-masing untuk mempelopori gerakan kemasjidan dan aktivitas-aktivitas produktif pemuda.
Ah, hari sumpah pemudaku ini rasanya bermakna banget. Terima kasih Allah.