Sore ini aku mendapatkan kesempatan berbagi motivasi kepada adik-adik fakultas teknik tentang AAI. Apa itu AAI? AAI (Asistensi Agama Islam) adalah kegiatan pembinaan keagamaan di kampus yang dilakukan sepekan sekali bersama kakak-kakak senior yang disebut asisten AAI. Seperti halnya asisten dosen, asisten AAI berkewajiban menjadi fasilitator adik-adik agar mengenal Islam dengan baik dan diharapkan dapat ber-Islam dengan baik.
Bedanya, jika asistensi mata kuliah praktikum hanya berakhir setelah semua judul selesai, AAI ini meletakkan dasar agar nanti adik-adik itu memiliki semangat belajar tinggi terhadap agamanya. Sehingga meski secara formal mata kuliah agama Islam telah selesai diharapkan mereka dapat terus menjadi AAI-ers. Maka dari itu, motivasi mereka perlu untuk terus dibangkitkan.
Karena sifatnya motivasi, aku memilih menggunakan contoh nyata dari sejarah, yaitu Sultan Muhammad al-Fatih. Mengapa? Beliau pemuda yang keren. Usia 19 tahun sudah menjadi raja. Usia 21 tahun sudah memimpin penaklukan kota Konstantinopel (sekarang Istanbul). Hafal Quran sejak kecil. Polymat (menguasai berbagai macam bidang ilmu). Ahli strategi perang dengan ide gilanya menjadikan bukit Galatta sebagai tempat berlayarnya kapal (kapal kok berlayar di daratan).
Seperti biasa, kalau ngisi di acara-acara gini pasti penanyanya sepi. Tidak tahu kenapa, sudah paham, bingung, atau malu untuk bertanya. Entahlah, semoga apa yang kusampaikan sore ini tidak menyalahi apa yang aku sendiri lakukan sehingga ga kualat (omong ning ra nglakoni). Dan bisa menjadi investasi amal karena ketika orang lain berbuat kebaikan dengan ajakan kita maka pahala yang ia terima juga akan mengalir kepada kita.
Bagi yang menginginkan materinya silahkan di download di sini.