Tak terasa, lebih dari setahun kami telah beramanah di sebuah lembaga baru yang bernama Studi Ilmiah Mahasiswa. Sebuah organisasi keilmiahan di UNS yang baru dua tahun berdiri meskipun sudah dirintis sejak tahun 2006. Sesuai dengan namanya, maka organisasi ini diazamkan oleh para perintis (founding fathers) agar menjadi lembaga yang mencetak kader-kader keilmiahan kampus yang siap mengharumkan nama kampus dengan karya dan berbagai prestasi akademik.
Kilas Balik
Pada awal-awal keberjalanannya, organisasi ini memulai dengan upaya pencitraan yang luar biasa. Yah, husnudzannya karena di UNS itu memang iklimnya itu event organizing, jadinya apa pun yang mau muncul perlu blow up besar-besaran. Salut dengan perjuangan kakak-kakak di masa lalu. Hari ini SIM telah dikenal oleh banyak kalangan. Sebuah modal baik untuk sebuah organisasi yang baru tumbuh sekaligus sebagai tantangan apakah SIM itu benar-benar sebagus citranya.
Ketika SIM telah sampai pada kepengurusan kedua ini dengan aku diamanahi sebagai nahkodanya, aku berpikir bahwa ada beberapa pilar yang masih kurang dan perlu dibenahi di SIM. Warisan dari kakak-kakak kami bahwa SIM adalah organisasi besar yang telah tercitrakan ke nasional disamping menjadi modal positif ternyata menjadi cambuk agar gengsi organisasi terpelihara. Akan sangat memalukan jika organisasi yang sudah terlanjur terkenal ini SDM -nya keropos dan hanya hobi membuat acara sambil mendatangkan orang luar untuk bicara.
Sampai di titik ini, aku dan teman-teman akhirnya merenungkan kembali tentang tujuan awal organisasi ini berdiri. Kubaca berulang-ulang RENDEZVOUS SIM (sebuah kitab warisan yang berisi tentang tulisan kakak-kakak perintis SIM di waktu itu) untuk memahami dan menemukan ruh dari SIM itu sendiri. Di kesempatan-kesempatan sebelumnya aku dan teman-teman juga sudah “ngangsu kawruh” ke organisasi sejenis di universitas lain dengan harapan memiliki oleh-oleh yang berharga. Dan kesimpulan dari diskusi hingga “pertengkaran” kami yang panjang hampir selama periode kepengurusan ini adalah SIM harus berubah dan benar-benar mewujudkan bangunan UKM Keilmiahan yang ideal untuk menunaikan janji para founding fathers SIM yang telah memulai sebuah langkah baru di kampus untuk mengembalikan citarasa mahasiswa sebagai kaum intelek dan melengkapkan kekuatan pergerakan mahasiswa agar semakin kokoh dan memiliki harga tawar di mata kampus dan pemerintah.