Amazing Moment
Jakarta menyambut kedatanganku dengan hujan deras pagi ini, ketika Kereta Ekonomi Senja Bengawan merapat di stasiun Pasarsenen, setelah semalaman ia bergerak terus dari kota Bengawan menuju kota tua ini. Hemm, beginilah suasana ibu kota ketika musim hujan tiba. Hujan deras menambah pemandangan ibukota negara ini semakin kumuh saja. Apalagi kabar banjir yang membuat diri ini makin khawatir saja. Ah, semoga semua baik-baik saja.
Setelah mengikuti saran dari teman di Youthcare aku segera meluncur ke markasnya untuk segera beristirahat. Setelah berganti metromini dua kali (karena yang satu dioper) aku mencapai sebuah tempat di kawasan dekat pasar minggu. Ada sebuah masjid besar di seberang sana dan sebuah gang kecil yang ternyata itu adalah markasnya Youthcare yang hari Ahad besok akan menyelenggarakan sebuah acara besar. Begitu sampai di markas, aku langsung mendapat sambutan luar biasa dari Presiden-nya dan diikuti para panitia yang ternyata juga berdatangan dari luar daerah.
Baru beristirahat beberapa waktu, ternyata aku segera dipanggil untuk mandi dan ke masjid. Ada apa? Ada akad nikah katanya. Loh siapa? Ternyata Presiden Youthcare ama wakilnya hari ini akan melangsungkan akad nikah. Wow, ternyata hari ini spesial banget buatku. Dan tentu saja ini momentum yang keren dong bagi mereka berdua sebelum nanti berorasi di depan ratusan mahasiswa yang telah mendaftar di konferensi nasional hari Ahad.
Tersangkut Keberuntungan
Usai acara akad nikah, aku diajak oleh beberapa panitia bersama seorang ustadz untuk berkunjung ke rumah beliau. Wow, waktu itu aku hanya tahu bahwa sepertinya mereka dulu itu satu geng yang dibimbing oleh sang ustadz. Akhirnya dengan menaiki kendaraan sang ustadz yang menurutku cukup mewah, aku baru tahu bahwa ternyata teman-teman yang menjadi panitia ini dulunya adalah satu geng ngaji yang dibimbing oleh sang ustadz dan ceritanya hari ini adalah reunian.
Mereka berasal dari sumatera dan beberapa daerah di Jawa. Ada yang sudah bekerja di kapal pesiar, ada yang sudah bekerja di instansi pemerintah, dan beberapa tempat yang strategis. Wah ceritanya ini mau ngasih oleh-oleh kesuksesan bagi murabbi yang telah mendidik mereka sewaktu di kampus dahulu. Sebuah kampus negeri yang ada ikatan dinasnya. Beruntung banget aku hari ini dapat sharing pengalaman mereka dan dapat makan siang gratis dari teman yang baru pulang dari kapal pesiar. Konon, dia yang paling kaya saat ini sehingga makan mewah kami di Lele Lela bukan hal yang memberatkan baginya mentraktir.
Malam harinya, aku banyak mendapat cerita perjuangan para ranger Youthcare ini di samping juga membaca dokumentasi-dokumentasi yang terpajang di sini. Wah, ternyata perjalananku tidak sia-sia nih. Semoga hari berikutnya juga jauh lebih indah. Dan aku bersyukur tempat yang kutiduri malam ini nanti tidak tersentuh oleh banjir Jakarta yang membuatku miris.
Musim hujan berkah juga buat para ojek payung seperti di foto Ardika :D.
ha ha, iya mbak. Di Indonesia mah apa – apa bisa ditarik uangnya