Kecelakaan yang dialami menteri BUMN Dahlan Iskan di Magetan beberapa waktu lalu, pada awalnya tidak terlalu mengusik pikiranku. Mengapa, secara kecelakaan itu hal biasa, mau menteri kek, mau bayik kek, kalo lagi dapat ujian dari Allah mah ya semua orang bisa kena. Dan yang membuatku lebih biasa lagi aku belum tahu waktu itu kalo Tucuxi itu adalah mobil listrik karya anak bangsa, kukira waktu itu ya mobilnya Pak Dahlan Iskan yang beliau beli dari luar negeri. Peace, karena saya tidak terlalu tertarik jadi pengamat dunia otomotif.
Namun segala sangka itu kemudian berubah. Ketika media massa mulai dari koran, hingga televisi, bahkan media mulut-mulut orang yang kudengar tapi juga mungkin sama ga mudengnya berbicara negatif dan lebih sibuk mengulas kecelakaan mulai dari kronologinya atau entah mungkin sampai berapa buah bautnya yang hilang (lebay.com) waktu itu terhapuskan ketika aku berada sebuah forum diskusi orang-orang modus (siapa lagi kalo bukan aku, D’Biker dan turunan-turunannya) yang membuat aku terbelalak sesaat. Ternyata mobil Tucuxi itu buatan anak bangsa sendiri to. Ternyata mobil Tucuxi itu mobil listrik. Ternyata mobil Tucuxi itu mampu menaiki Tawang Mangu hingga ke Cemoro Sewu sebelum akhirnya kecelakaan itu.
Dan kesimpulanku saat itu. Gila. Luar biasa. Ini bukan sembarang mobil. Selama ini yang kuketahui tentang mobil listrik, kemudian aku konfirmasikan ke D’Biker yang memang maniak ama mesin dan teknologi gituan adalah piranti yang kebanyakan jadi City Car saja. Artinya ya kuat lewat di tempat yang datar-datar saja. Nah yang ini mobil gila dong, mobil listrik kok kuat naik di ketinggian lereng Gunung Lawu yang aku sendiri kadang males kalo dapat undangan ke Tawang Mangu. Memang benar kata Pak JK, di Indonesia ini semua hal dibicarakan, kecuali hal yang PENTING. Dan ini terbukti, entah karena bodohnya orang-orang media sehingga menularkan kebodohannya pada rakyat (sepertinya tidak), atau memang media ini lagi berbisnis dengan orang-orang asing yang ketakutan kalau-kalau Tucuxi nantinya akan mengalami hal yang sama dengan N250 sebelum akhirnya dikubur hidup-hidup oleh para pengkhianat bangsa yang berlindung di balik nama pemerintah.
Ini adalah tentang inovasi kawan. Mobil Tucuxi adalah aset yang luar biasa nantinya bagi bangsa Indonesia untuk 20-30 tahun ke depan. Setelah kita membunuh bayi N250 yang seharusnya hari ini telah menjadi ikon kemajuan Indonesia, masak iya sih kita mau ngubur lagi Mobil Tucuxinya, atau malah diserahkan ke orang lain. Hemm, kalo sampai terjadi kita benar-benar lebih biadab dari bangsa Arab waktu jahiliyah.
Sudah saatnya kita menghargai karya anak bangsa. Memuji mereka yang telah bekerja keras, asal tidak terlalu berlebihan. Menyemangati mereka yang telah mendedikasikan waktunya untuk riset dan menghasilkan karya brilian ini. Tindakan Pak Dahlan yang langsung mencoba sendiri mobil karya anak bangsa itu tentu saja patut diacungi jempol karena scara psikologis kehadiran beliau secara langsung itu mewakili keseriusan pemerintah untuk mendukung karya anak bangsa.
Para politisi yang hobinya hari ini mengerati uang rakyat sebaiknya diamlah jangan banyak komentar. Para pemilik media yang lebih cenderung membuat berita negatif, apakah Anda tidak sadar sesungguhnya sedang meracuni publik yang hari ini sudah terbuai dan terlanjur percaya dengan kalian. Para pelajar dan mahasiswa yang katanya intelek, yuk kita susul inovasi mobil Tucuxi Pak Danet dengan karya-karya inovatif kita sesuai dengan minat dan fokus keilmuan kita. Kita berkarya untuk menuju Indonesia sejahtera dan mandiri.