Seminar Pendidikan Karakter Bersama Guru, Budayawan, dan Tentara

Hari ini alhamdulillah dapat kesempatan untuk membersamai para pembicara dalam seminar nasional yang digelar oleh adik-adik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UNS dan IMAKIPSI. Seminar yang mengetengahkan soal pendidikan karakter ini menghadirkan pembicara Dekan FKIP sekaligus pakar pendidikan karakter, Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, Budayawan Solo Gusti Dipo, dan Wadan Korem esk-Karesidenan Surakarta, […]

Sekolah Islam dan Tantangan Hari ini : Sebuah Opini

Sebagai Bahan Diskusi di Acara Sarasehan KAMMI UNS, 11 September 2013 Sejak bergulirnya era reformasi, banyak hal yang dulunya dikekang dan diawasi kini menjadi bebas, bahkan sangat leluasa sekali. Demikian pula dalam soal pendidikan. Ada banyak hal baru bermunculan, baik itu masalah-masalah yang dahulu tidak pernah dibicarakan, ataupun pemikiran-pemikiran kreatif yang diusahakan untuk memberikan perbaikan […]

Bahasa Matematika

Salah satu pembicara TEDx yang dapat kugali ilmunya adalah Presiden Republik Djancukers, Sujiwo Tejo. Tokoh seniman yang kontroversial ini memang terkenal berani dalam setiap ekspresinya. Dia tidak mengikuti terminologi kebanyakan orang, seringnya membuat terminologi sendiri seperti Cak Nun (Emha Ainun Najib). Ya bagiku, kuikuti apa yang sejalan atas apa yang kuyakini saja. Dia memang unik […]

Kenalan dengan TEDx

Salah satu oleh-oleh dari perjalanan di Bogor beberapa waktu lalu adalah dikenalkannya diriku dengan salah satu channel Youtube yang berisi tayangan tentang inspirasi, TEDx namanya. Apa itu? Aku memilih mencopy paste tentang TEDx dari blogger lain saja ya. Di blog mas Umar Hadi. Seringkali orang bingung menyebut TED atau TEDx. Atau membedakan antara keduanya, bahkan […]

Sejarah : Teknik Rekonstruksi Masa Lalu #3

Sepertinya aku tadi memberi tajuk tulisan ini dengan masalah Sejarah. Kenapa malah pindah ke fisika, lalu ke masalah pendidikan. Ku rasa tidak masalah, karena pembelajaran fisika yang baik adalah yang didasarkan dengan sistem penyelenggaraan pendidikan yang baik. Sistem penyelenggaraan pendidikan yang baik, hanya akan terjadi ketika para pembuat kebijakan pendidikan negeri ini menelaah kembali sejarah […]

Sejarah : Teknik Rekonstruksi Masa Lalu #2

Sejak SMA, aku risau dengan kronik sejarah yang putus dan aneh. Meski ketika SD pernah bercita-cita jadi guru SD, ketika SMP mau jadi guru IPS SMP (gara-gara suka sama pelajaran sejarah), hingga akhirnya SMA masuk di IPA atas dasar prospek masa depan, tenyata kecintaanku untuk belajar sejarah tak pernah luntur. Silih berganti mulai dari penyuka […]

Sejarah : Teknik Rekonstruksi Masa Lalu #1

Aku masih terngiang dengan kata-kata Pak Agung Pardini saat dia mengatakan jurusan kuliahnya. Doktor yang waktu sarjananya itu belajar di jurusan sejarah mengatakan bahwa dirinya lulusan fakultas teknik jurusan teknik rekonstruksi masa lalu. Semua hadirin tertawa, begitu juga aku mendengar asosiasi dari SEJARAH sebagai jurusan TEKNIK REKONSTRUKSI MASA LALU. Sejak SD sering kita mendengar bahwa […]

Simposium Pendidikan Berkeadilan #6

Biaya Operasional Mahasiswa Berkeadilan ala UI Sesi terakhir dari simposium ini adalah bedah tentang Biaya Operasional Mahaiswa Berkeadilan yang pernah dirintis Universitas Indonesia hingga akhirnya diadopsi oleh Ditjen Dikti dalam bentuk uang kuliah tunggal (UKT). Pembicaranya adalah presiden BEM UI yang juga rekan bakti nusa, Ali Abdillah, kemudian bagian kemahasiswaan UI, dan mahasiswa peserta lomba […]

Simposium Pendidikan Berkeadilan #5

Pengawas Sekolah itu Harus Lebih Hebat & Sangar dari Guru dan Kepala Sekolah Setelah orasi dua tokoh hebat itu, terjeda presentasi para pemenang lomba paper sebagai sesi pertama simposium hari ini. Berikutnya dilanjutkan dengan orasi ibu Itje Chodidjah. Sosok wanita yang semangat untuk memperjuangkan pendidikan negeri ini meskipun reputasi beliau sudah berada di level internasional […]

Simposium Pendidikan Berkeadilan #4

Pendidikan Ala Pabrikan (bag. 2) Hasil dari “ketidakniatan“ negara memajukan pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa ini yang menimbulkan ketimpangan sosial. Yang kaya semakin sejahtera karena mereka terus belajar dan meraih posisi-posisi penting untuk mempertahankan kenyamanannya. Sementara yang tadi menghilang dari bangku sekolah terus menjadi kaum bawah yang semakin miskin karena semua sumber daya dan pekerjaan […]