Kota Kembang Menyambut Kami
Kami tertidur pulas di bus sepanjang perjalanan meski sempat terganggu dengan ganti bus karena ada kerusakan teknis. Bus yang baru pun masih tetap standar seperti fasilitas yang kami pesan, eksekutif AC. Kami berharap bisa sampai di pusat kota tersebut di waktu pagi. Namun sepertinya kemacetan kota Bandung yang tak jauh beda dengan Jakarta membuat bus harus bersabar untuk merayap menuju pusat pool Bandung Express.
Sampailah kami di sebuah garasi raksasa yang merupakan pusat dari seluruh kontrol kegiatan armada itu. Sempat terpikir untuk memesan tiket pulang, namun atas usulan mas Anjrah, senior kami, kami memutuskan untuk tidak jadi memesan tiket pulang. Para backpaker amatir macam kami tentu langsung mencari tempat gratisan untuk membersihkan badan. Sebuah masjid yang didirikan di atas yayasan salah satu ormas besar di Indonesia pun kami singgahi untuk memuaskan kegiatan bersih-bersih badan pagi ini.
Kami rupanya memiliki kebiasaan yang hampir sama dalam soal ibadah. Sepertinya ini perjalanan para blogger yang sangat inspiratif selain akan berguru soal dunia online, kami ternyata juga memiliki komitmen yang sama soal masalah dakwah dan Islam. Aku masih ingat bagaimana senior kami berbagi banyak hal tentang pengalamannya sewaktu masih menjadi mahasiswa hingga kehidupannya yang sekarang. Tak disangka, semua terjadi karena kehendak Allah.
Hari yang Penuh Kejutan
Perjalanan kami lanjutkan ke kampus Universitas Pendidikan Indonesia, tempat Bandung Bootcamp akan dilaksanakan. Setelah melihat lokasi pelaksanaannya kami melanjutkan perjalanan ke kawasan pondokan yang telah dipesan. Tak di sangka ternyata itu adalah kawasan Ponpes Daarut Tauhid Bandung, tempat yang selama ini ingin kukunjungi. Bahkan Pondok Muhasabah (tempat menginap kami) ternyata bersebalahan persis dengan masjid Daarut Tauhid. Di depan masjid tersebut, terpasang gerbang masuk ke dalam kawasan Ponpes Daarut Tauhid. Ternyata lokasi pesantrennya Aa Gym ini tepat berada di belakang UPI. Benar-benar kebetulan yang baik mengingat aku juga sebelumnya tidak pernah tahu tentang tempat ini. Itulah kejutan pertama yang kami terima.
Karena ini hari Jumat, maka tentu saja kami akan mengikuti ibadah Shalat Jumat pertama kali di masjid itu. Hanya datang terlambat sedikit ternyata kami hampir saja tidak kebagian tempat karena masjid tiga lantai yang muat untuk 1500 orang itu telah penuh sesak oleh santri dan para pengunjung. Hal yang keren adalah semua sandal yang tidak dititipkan terparkir rapi dalam keadaan terbalik di depan masjid. Wow, ini persis seperti yang telah dibiasakan Aa Gym saat membangun pesantren ini.
bersambung ….