Di negeri mimpi, setiap orang berusaha mendahulukan yang lain dalam soal materi tetapi berlomba mencari inspirasi
Di negeri mimpi, setiap orang dengan bebas berdiskusi dan memberi masukan satu sama lain tanpa ada yang dilancangi, apalagi membuat sakit hati
Di negeri mimpi, setiap orang berusaha menjaga kata-katanya agar tidak menyakiti saudaranya
Di negeri mimpi, kemaafan didahulukan, bahkan sebelum orang-orang membuat kesalahan padanya
Di negeri mimpi, penguasa adalah pelayan bagi rakyatnya yang tidak lagi tertarik soal harta pribadi (sehingga anggaran negara dimanfaatkan optimal untuk menjalankan pemerintahan dan biaya hidup sewajarnya)
Di negeri mimpi, rakyat adalah masyarakat yang aktif berkreasi bahkan sebelum datangnya kebijakan perintah, sehingga kebijakan yang dilahirkan merupakan perkawinan antara aspirasi rakyat setempat dengan kepentingan nasional
Di negeri mimpi, siswa bersekolah bukan untuk mencari kerja, tetapi memang ingin membentuk budaya belajar dan menimba ilmu sejak kecil hingga tua nanti, sehingga sekolah adalah aktivitas tak terbatas sejak dikenalkan oleh orang tuanya dirumah
Di negeri mimpi, penegak hukum adalah orang-orang yang membuat sungkan para penyuap karena bersahajanya hidup dan keengganannya pada materi berlimpah
Di negeri mimpi, setiap orang berpikir 1000 kali untuk sekedar melakukan hal-hal diluar nalar kemanusiaannya karena khawatir mengganggu saudara-saudaranya yang lain
Jika Anda percaya dengan tulisan ini, maka Anda berarti tidak akan pernah melihat negeri itu, karena Anda hanya akan terus bermimpi dan tidak pernah melihat bahwa di sekitar Anda benih-benih itu terus tumbuh untuk menjulang berjaya di zaman kemenangan nanti. Maka terus bermimpilah saja, sampai kusiram air kepalamu atau kuceburkan di sungai.
Reposted from : https://www.facebook.com/ardika.zaid/posts/10201002945586626