Potret Negarawan Sejati
Dan tentu saja, Liu Bei menjadi raja yang hebat karena dia bersanding dengan penasihatnya yang sangat jenius lagi ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan, Zhuge Liang. Sosok tampan lagi kalem, namun berotak cemerlang ini ternyata menjadi salah satu pemantik optimisme di tengah kondisi yang serba kritis mengingat arogansi Cao Cao dengan 800 ribu pasukannya yang dikerahkan untuk membantai negeri-negeri selatan. Kekuatan yang sedikit tetapi bermoral tinggi akan mampu menaklukkan ratusan ribu pasukan itu.
Dengan kejeniusannya, Zhuge Liang berhasil menjalin aliansi dengan penguasa negeri Wu, Sun Quan. Zhuge Liang memberikan suntikan aroma kenegarawanan yang indah ditengah busuknya tingkah laku para anggota Hewan (maaf anggota Dewan) dari kerajaan Wu yang menolak adanya perang. Cara diplomasi yang cerdik dan gigih membuat Sun Quan mulai tertarik untuk bergabung dalam aliansi yang dia rancang dalam rangka menghadapi gempuran si ambisius Cao Cao.
Belajar Menjadi Seorang Diplomat dari Zhuge Liang
Dari kecerdikan Zhuge Liang kita bisa belajar bagaimana seorang diplomat itu hendaknya menguasai ilmu yang banyak untuk mengambil banyak peluang yang bisa memberikan kemanfaatan. Zhuge Liang adalah sosok yang multitalent. Dalam sastra, jangan ditanya. Dalam ilmu alam, luar biasa. Dalam bidang arsitektur dan militer, luar biasa. Bahkan ternyata dalam hal yang sederhana seperti masalah persalinan hewan pun dia mengerti.
Maka ketika salah satu kuda yang begitu disayangi Xiao Qiao, istri Zhou Yu, panglima agung negeri Wu, tak bisa beranak karena ada masalah di bayi kudanya yang salah posisi, momentum itu tidak dia sia-siakan untuk memberikan bantuan sehingga membuat orang terpenting nomor dua di negeri Wu itu terkesan dan mau membuka jalinan persahabatan dengan Zhuge Liang. Saking mengagumkannya, ajakan Zhuge Liang kepada Zhou Yu untuk bersekutu dia sampaikan dalam komunikasi musik kecapi yang mereka mainkan masing-masing. Sahabat Zhuge yang juga diplomat dari negeri Wu sendiri bahkan geleng-geleng kepala tak mengerti dengan tingkah 2 orang besar itu.
bersambung …..