Aku terkekeh-kekeh ketika membaca salah satu catatan om Darwis Tere Liye ketika beliau menulis sebuah catatan yang berjudul Percayalah, Dil Hai Tumhara …. Catatan ini berisi pemetaan/klasifikasi tentang aktivitas pengguna media sosial menggunakan judul film-film India. Tak hanya efektif dan tepat sasaran, tetapi tulisan ini mencerminkan sebuah kreativitas menulis tingkat tinggi dari beliau. Sekilas membaca aku hanya tertawa terpingkal-pingkal.
Bagi yang belum membaca, berikut kutipan lengkapnya atau Anda bisa mengklik judul catatan di atas.
Percayalah, Dil Hai Tumhara….
Menjelaskan dunia ini kadang tidak perlu hal serius, teori2 berat, apalagi menghabiskan uang. Kadang cukup dengan sedikit selera humor, dan kemampuan membaca, maka kita bisa membentangkan dengan luas banyak hal. Akan saya berikan contohnya. Dan kita ambil yg paling gampang saja. Karena saya barusaja berpikir tentang jejaring sosial yg semakin meruyak ke seluruh lapisan kehidupan, jangan2 realitas pengguna jejaring sosial sekarang, bisa dijelaskan lewat judul film india saja.
Film india? Iya, benar. Saya tidak bergurau. Kita bisa memetakan pengguna jejaring sosial lewat judul film india.
Here we go, menurut hemat saya, pengguna jejaring sosial itu bisa dibagikan menjadi sbb:
1. Chori Chori Chupke Chupke
Kalian tahu apa artinya? Diam-diam, sembunyi-sembunyi. Nah, bukankah banyak pengguna jejaring sosial yang sejenis ini? Chori-chori stalking di profile seseorang, chupke chupke meratiin update-an seseorang. Siang malam dilakukan, berhari2, bangun tidur langsung ngintip, mau tidur, lihat dulu. Lantas menduga2 apa maksudnya ya? Bukan, bukan stalking di page saya. Maksud saya stalking urusan lain, yaitu virus merah jambu. Banyak loh yang chori2 ini, chupke2 ngintipin profile gebetannya. Iya kan?
2. Kuch Kuch Hota Hai
Something happen in my heart. Nah, kalau yang ini maksudnya adalah wabilkhusus sekali untuk pengguna jejaring sosial yang dikit2 marah, dikit2 tersinggung. Di page saya ini saja misalnya, ada banyak anggotanya, saya posting tentang: “punya bisul di pantant itu nggak enak.” langsung deh ada banyak yang nulis komen marah, tersinggung. Oala, my man, kan belum tentu juga kita yang disindir–meski kita memang bisulan di pantat? Kan ada banyak orang2 yang baca, belum tentu kita yang dimaksud, dan belum tentu itu juga maksudnya? Boleh jadi saya sedang bilang kalau sy punya bisul di pantat. Inilah jenis pengguna jejaring sosial yang rajin kuch-kuch hota hai. Something happen in my heart. Dan pengguna ini, bisa ceramah balik, memaki, menghina, yang justeru membuka ke seluruh dunia kalau memang ada sesuatu di hatinya (bukan di pantatnya). Apa itu? Bisul.
3. Kal Ho Na Ho
Kalau saya tidak salah nyontek, arti judul film ini adalah: mungkin esok ada, mungkin juga tidak ada. Inilah jenis pengguna jejaring sosial yang galau. Mungkin esok ada? Mungkin juga tidak ada? Galau sekali dengan pertanyaan tersebut. Maka dindingnya dipenuhi dengan hal-hal galau. Mungkin besok hujan? Mungkin tidak hujan? Juga suka share page2 yang galau. Berbagi kalimat2 galau. Mungkin besok macet? Mungkin tidak macet? Mungkin besok makan di warung sate ini, mungkin besok makan karedok? Mungkin besok foto di depan menara eiffel, mungkin besok foto di depan patung merlion? Galau harus memposting apalagi.
4. Kabhi Kushi Kabhi Gham
Ini tingkatan lebih parah dibanding Kal Ho Na Ho, maksud saya tingkatan galaunya. Karena pengguna jejaring sosial yg ini, kadang sedih kadang gembira. Yang namanya kadang, maka bisa dimengerti kalau dinding atau timeline jejaring sosialnya dipenuhi dengan curhat, doa, dsbgnya. Pagi2 dia sedih, eh siangnya sudah gembira. Malam2 bilang “miss you”, eh besoknya posting “hate you”. Benar2 pengguna yang cepat berubah2 hatinya. Kabhie kushi, kabhie gham, kadang sedih, kadang gembira, begitulah. Semenit yang lalu bersajak penuh kalimat indah perasaannya, semenit kemudian sudah memaki2. Aduh, kabhie kushi kabhie gham deh.
5. Mujhse Dosti Karoge
Lagi2 kalau tidak keliru, arti judul film ini adalah: maukah kau berteman denganku? Kalau keliru, harap maklumi, sy ini jangankan KW 2, bahkan kagak ada india2nya, kecuali di Mumbay sana ada sejenis India china. Pengguna jejaring sosial yang mujhse dosti karoge ini suka sekali ngirim request teman, bahkan di postingan page saya ini, “add aku ya Pin aku B2B3536”, ih orang2 ini PD banget loh. “ayo dong, like dan komen postingan aku dong.” Padahal kan, nggak semua orang punya BB loh. Dan nggak semua orang suka disuruh2 like sesuatu yang justeru membuatnya muntah. Tapi begitulah, boleh dong, mujhse dosti karoge, “plis add akun aku yachh. muacch.”
6. My Name Is Khan
Yang ini sih tidak perlu dijelaskan, karena kebetulan judul filmnya pakai bahasa Inggris. Nah, judul film india ini cocok utk menjelaskan pengguna jejaring sosial yg alay. Kan mirip tuh, dan memang banyak yg tiba2 pakai: Namaku BungaMawar Cikicikibumbum, Namaku Bambang Ygcelaluchetia. Begitulah para pengguna ‘my name is khan’ ini, mereka suka dengan nama profile yg seru2, ajaib2. Juga pasang foto kayak di poster film2 india, tsaaaa…. rambut disisir klimis, dikasih minyak, pakai baju paling keren, tidak dikancing biar kelihatan dada bidang (cowok), tangan bergaya, eksen… epic fail, blur fotonya.
7. Three Idiots
Yang ini juga tidak perlu dijelaskan artinya. Ada banyak sekali pengguna jejaring sosial yg suka berkata jorok, memposting hal2 jorok. Nyampah di mana2. Ngajakin bertengkar orang2. Hal2 tidak penting sibuk diributkan. Membaca sekilas lalu sebuah postingan, untuk komentar panjang lebar, blas, sama sekali nggak nyambung. Nekad komen tentang film/buku padahal kagak pernah nonton/baca. Apapun yg melintas di kepala dikeluarkan. Ngerti nggak ngerti yg penting komen. Kalau diingatkan, mereka malah lebih galak dibanding tuan rumah. Inilah pengguna jejaring sosial yang dimaksud judul film India ini.
Baiklah, sebenarnya masih ada Dil To Pagal Hai, juga Mohabbatein, atau Koi Mil Gaya, tapi karena saya harus mandi sore, kita cukupkan saja sampai di sini analisis ngaconya.
Sebagai penutup, my dear anggota page yg suka sekali Kuch-Kuch Hota Hai, kalau kalian terhibur membaca tulisan ini, maka ingatlah, besok lusa saat sakit hati sekali membaca postingan di page ini, marah banget merasa disindir, ingatlah selalu kalau saya itu justeru senantiasa sayang dengan kalian. Saya pernah dimarahin orang satu partai, orang2 satu kampung, persatuan fans boyband, juga persatuan alay semesta, rombongan ziarah, dsbgnya, dsbgnya, tapi jangan berlebihan ya marahnya, karena saat saya harus mengambil langkah tegas seperti mengambil hak komen sementara waktu, bukan karena saya lg bete, marah, tidak mau dibantah, dsbgnya, sebaliknya, my man, saya sedang menunjukkan kepedulian dan kasih sayang.
Percayalah, Dil Hai Tumhara…. sungguh tumhara.
*Tere Lije
Bagaimana? Sudah ngakak-kah Anda? Semoga terhibur. Terima kasih ya Om Darwis Tere Liye.