Subuh hari aku harus mengantar adikku tercinta yang seharusnya kemarin kembali ke asrama yang telah dirintis KH Ahmad Dahlan itu. Demi menunggu kedatanganku akhirnya dia memilih pulang Sabtu pagi. Suasana kota Jogja di pagi hari masih sepi, jauh dari keramaian Jakarta yang mungkin sudah tidak masuk akal lagi. Kota yang padat itu tampak teratur tatkala aku pertama kali mendarat di bandara Adisucipto dalam rangkaian penerbangan panjang dari Kalimantan sepekan kemarin.
Dan lagi-lagi postingan ini sebenarnya untuk menuliskan lagu Ebiet G. Ade yang bertajuk Yogyakarta. Simak ya
Yogyakarta
Seperti debu, tajam menerpa mata
Aku tersentak dari lamunan
ketika kubuka tirai jendela
Seperti angin, lembut menyusup jiwa
Aku terpejam, kuhirup nafas dalam
di gerbang kotaku, Yogyakarta
Hari ini aku pulang, hari ini aku datang
bawa rindu, bawa haru, bawa harap-harap cemas
Masihkah debu jalanan menyapa gerak langkahku?
Masihkah suara cemara mengiringi nyanyianku?
Seperti bintang diam menunggu fajar
Aku berfikir untuk membangunkanmu
Bergumul dengan gelora nafasmu
Di sini aku ditempa, di sini aku dibesarkan
Semangatku, keyakinanku, keberadaanku pun terbentuk
Masih aku pelihara kerinduanku yang dalam
Setiap sudutmu menyimpan derapku, Yogyakarta
Setiap sudutmu menyimpan langkahku, Yogyakarta
mmmm hoo
Nah, ini lagunya
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=WWGwZSiwrQs]