Detik yang terasa menyedihkan itu telah terlewati ketika Adzan maghrib berkumandang. Bagaimana pun, itu justru sesuatu yang membuatku lebih sedih dari pada senangnya Idul Fitri untuk kali ini. Mengapa? Mungkin Idul Fitri di hari-hari ini di kampong justru akan menyedihkan karena aku akan melihat kembali masjid yang sepi ditinggalkan jamaahnya. Yah, mau bagaimana lagi, tapi selagi istiqomah dalam usaha pemakmuran masjid, Allah pasti akan ngasih jawabannya.
Pada malam ini, adik-adik Persatuan Remaja Islam Cendikia mengadakan acara takbir keliling. Sebuah momentum untuk menggalang ukhuwah Islamiyah antar remaja muslim se-Desa Beji. Ini adalah sesuatu yang sangat indah mengingat kondisi kebanyakan pemuda-pemudi hari ini yang sudah mulai jauh dari masjidnya dan aktivitasnya. Terlepas bagaimanapun kualitas dan kondisi kekinian adik-adik kami di desa, aku merasa bangga mereka masih bisa berkumpul. Lebih salut lagi, masih ada sekelompok generasi muda yang peduli terhadap kawan-kawannya untuk berlelah-lelah di saat yang lain sibuk mempersiapkan belanja lebaran. Mereka justru sibuk untuk menggalang dana dan melakukan koordinasi sana-sini. Apa pun itu. Aku merasa bersyukur, bahwa pelanjut kami di organisasi remas desa masih ada pelanjutnya. Inikah sebuah pertanda kebangkitan pemuda di desa Beji yang selama ini terkubur dalam dogma pragmatisme dan terkikis dalam tekanan trend urbanisasi. Semoga setelah ini terlahir generasi-generasi Rabbani, perlahan, tapi pasti.
Dan ini adalah puncak dari kesedihan itu, ketika Ramadhan benar-benar telah pergi. Gema takbir malam ini semoga bisa menjadi penawar kesedihan ini dan menggantinya dengan kemenangan yang besar. Dan semoga Ramadhanku kian penuh makna.
Ku mengharapkan Ramadhan
Kali ini penuh makna
Agar dapat kulalui
Dengan sempurna
Selangkah demi selangkah
Setahun sudah pun berlalu
Masa yang pantas berlalu
Hingga tak terasa ku berada
Di bulan Ramadhan semula
Puasa satu amalan
Sebagaimana yang diperintahNya
Moga dapat ku lenturkan
Nafsu yang selalu membelenggu diri
Tiada henti-henti
Tak ingin ku biarkan Ramadhan berlalu saja
Tuhan pimpinlah daku yang lemah
Mengharungi segalanya dengan sabar
Kita memohon pada Tuhan diberikan kekuatan
Ku merayu pada Tuhan diterima amalan
Selangkah demi selangkah…
Dengan rahmatMu oh Tuhanku…
Ku tempuh jua
(Raihan ft Man Bai – Harapan Ramadhan from http://www.lyricsmode.com)