Ceritanya ini adalah pengalaman pertamaku membuat paspor di kantor Imigrasi kelas I Surakarta. Hemm, dulu hampir setahun yang lalu sebenarnya udah dimotivasi oleh seorang pembicara yang keren bahwa mahasiswa harus punya paspor. Untuk apa? Ya pasti banyak manfaatnya, yang pasti itu akan memudahkan kita melakukan perjalanan ke luar negeri.
Dan kini terasa akibatnya, ketika harus mempersiapkan diri ke luar negeri (semoga dimudahkan urusannya oleh Allah) barulah mengerti bagaimana pentingnya mengurus dokumen-dokumen seperti itu. Jadi malu juga rasanya ketika di antara semua temanku yang akan dikirim untuk tugas belajar ini, hanya aku yang belum punya paspor. Ah, parah banget sih aku ini. Udah pemalas, ga jelas lagi.
Dengan bermodalkan tanya-tanya dan berselancar di google, ku peroleh informasi yang cukup valid untuk mulai membuat paspor. Alamak, ternyata hari gini antrian di kantor imigrasi banyak banget. Ternyata penduduk Indonesia memang banyak, buktinya yang mau buat paspor saja tak henti-henti tiap harinya. Hemm, jadi deg-degan. Jangan –jangan nanti keterlambatanku buat paspor jadi penghambat berbagai pengajuan administrasi lainnya,
Kawan, sebaiknya jangan menunda-nunda hal-hal yang sebenarnya penting namun belum dibutuhkan sekarang. Jika memang itu suatu saat penting dan kita tak kesulitan membuatnya maka lakukan sejak sekarang. Paspor itu biayanya relatif murah, kita juga punya mimpi ke luar negeri. Masalahnya kita tidak pernah tahu kapan mimpi itu terealisasi. Maka tak perlu risau dengan realisasi mimpi, pikirkan dan lakukan bahwa membuat paspor itu bagian dari merealisasikan mimpi. Maka kita baru akan mengerti bagaimana menjadi visioner. Tadi hanya salah satu contoh kecil. Jadi yang penting lakukan hal terbaik kita sejak sekarang. Bukan nanti.