Apa yang kita lakukan sebenarnya ketika mengevaluasi aktivitas dan amanah kita? Mengumpati dan mencaci apa yang dilakukan? Memuji-muji dan menebarkan pesona atas capaian kita? Atau sebenarnya kita belajar bahwa selalu ada hal baru yang dapat kita lakukan ke depan lagi?

Jika yang pertama, maka pemandangan dan pengalamanku selama di kampus sudah kenyang. Evaluasi dalam musang, kucing (apadeh) hingga mungkin yang sejenis itu sudah terlalu membosankan. Atau juga yang kedua yang terkadang kelewat batas tanpa adanya perimbangan yang pertama. Baru sedikit berbuat lantas buru-buru diklaim. Baru terdengar kabar berprestasi lantas diaku-akukan sebagai bagian dari kita.

What? Aku tak habis pikir dengan aktivitas rendahan semacam ini. Mengapa kita tidak berbuat untuk diri sendiri, dan membiarkan mereka berkomentar sesuka mereka. Baik aktivitas sendiri maupun berjamaah, sesungguhnya kita hanya sedang melakukan tindakan terbaik di batas usia yang singkat ini. Mengapa kita lebih suka membuat topeng agar orang lain memuji-muji kita secara berlebihan? Atau dengan nama target dan capaian, maka pencitraan dan segala bentuk penokohan dihalalkan. Omong kosong.

Mari kita berbuat apa adanya dengan cara yang tidak apa adanya. Kita tidak perlu melebih-lebihkan sesuatu yang kita lakukan dan kita capai. Hanya kita perlu melakukannya dengan cara yang tidak seperti orang umum lakukan. Kita hanya butuh kreativitas dan kesungguhan untuk mewujudkan sesuatu hal yang sebenarnya biasa di mata kita.

Bahwa kita harus melakukan perubahan, menjadi generasi pendobrak dan pencipta sejarah, bukankah itu hal biasa dari para aktivis. Lantas mengapa itu kita ulang-ulang menjadi sesuatu yang heroik. Celakanya kita terlanjur membesar-besarkan sesuatu yang biasa itu, tanpa sebuah tindakan nyata yang luar biasa. Kita lebih sibuk menjadi motivator ketimbang bertindak sebagai inspirator. Menurut hemat saya, setiap orang bisa menjadi motivator bagi dirinya, tapi belum tentu mampu menjadi inspiratory. Jadi mari kita pilih saja menjadi inspirator. Karena itu lebih memberikan efek luar biasa jangka panjang, sekaligus income pahala pasif kita dari masa ke masa.

Mari kita berakhir di awal, dan berawal dari akhir. Karena hakikatnya perjalanan panjang ini hanya berbicara tentang apakah kita berhasil mendapatkan simpul itu, atau jangan-jangan kita hanya buang-buang waktu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.