Si “Kodak” Membawaku ke “Orang Pintar” : Tentang Menokoh dan Penokohan

Udara pagi masih terasa dinginnya tatkala kulesatkan si hitam dengan kecepatan tinggi melewati jalanan yang halus namun berkelok. Menuruni bukit tinggi (tapi bukan Bukittinggi Sumatra barat loh, itu hanya bahasanya mas Jatmiko yang kutiru) menuju kota raja ibukota negara, tempat raja kami bertahta yang sempat terusik oleh sekelompok politisi yang tak mengerti kearifan. Pagi itu […]