Rasanya tak pernah bosan melihat film ini berulang-ulang. Meski sudah 10 tahun yang lalu diluncurkan, proyek ambisius yang berdurasi lama untuk tiap serinya ini tak pernah membuatku bosan menontonnya. Terlebih ketika badan sedang tidak enak dan butuh istirahat ini. Maka film ini menjadi hiburan tersendiri sekaligus menjadi sarana kontemplasi yang tepat untukku.
Aku menyukai film-film kolosal yang bertema perang dan keadilan. Maka bertemunya dua pasukan di masa lalu dan kisah perang para ksatria itu menjadi hal yang sangat menarik. Bukan pada pertumpahan darahnya yang membuatku tertarik, tetapi pesan-pesan dan karakter yang muncul dari para tokohnya. Tema-tema klasik yang diangkat kembali dan diramu untuk memberikan sentuhan pada realita sekarang menjadi keunikan tersendiri film-film kolosal.
Pesan kesetiaan, persahabatan, dan tetapnya dalam jalan perjuangan menjadi nilai-nilai dominan yang selalu ditawarkan dalam film kolosal (dan mungkin juga nilai yang paling mudah kupahami), disamping tidak menafikan realita cinta di masa klasik dan segala perniknya. Yang jelas ada nilai tersendiri ketika aku menyaksikan film-film yang seperti ini. Bagiku film perang kolosal masih lebih menarik dari pada film detektif atau yang bertemakan teknologi.
Di film the Lord of The Rings, ada beberapa hal yang menarik bagiku
Pertama, persahabatan yang akan selalu diuji kesetiaannya, yaitu perjuangan Frodo ditemani Sam untuk menghancurkan cincin di gunung Dom. Selama perjalanan Semeagol (Gollum) terus mengganggu dengan kelicikannya dan akhirnya semua menjadi jelas ketika telah berada di kawah Gunung Dom.
Kedua, persekutuan lintas makhluk antara Peri, Manusia, dan Kurcaci dalam menghadapi serangan kegelapan. Aku jadi ingat bagaimana penyatuan kaum muslimin yang terdiri dari berbagai asal bahasa dan kebudayaan akhirnya menjadi satu kesatuan utuh ketika di bawah naungan Islam. Bahkan dalam kisah penaklukan Shalahuddin, semua hal itu terjadi. Begitu pula ketika Jengis Khan berkuasa. Atau persekutuan pasukan Salib ketika berusaha merebut Yerusalem. Yah, persatuan itu akan membuat kita kuat. Dan inilah yang saat ini sedang hilang dari kalangan elit bangsa kita.
Ketiga, pesan menjaga keseimbangan alam. Bangsa Ent yang semula enggan turut campur dalam peperangan ini akhirnya marah besar dan turut melawan serangan kegelapan Saruman setelah melihat pepohonan di tepian hutan habis dibabat para Orc dalam proses produksi pasukan. Mereka akhirnya menghukum Saruman dengan menjebol tanggul dan melenyapkan kekuatan Isengard.
Keempat, pesan Gandalf bahwa kita tak pernah bisa berbalik pulang, dan kitalah yang bisa berjuang untuk mengubah nasib di masa depan. Meskipun dia seorang penyihir, tapi di film ini tidak lantas penyihir dapat meramal masa depan. Justru di sini lebih ditekankan bagaimana usaha keras itu akan membuahkan hasil.
Kelima, pesan Ratu Galadriel ketika sembilan penjaga cincin di mana Frodo menjadi sang penggenggamnya diuji persahabatannya. Siapa yang mengkhianati pasti akan terbunuh karena pengkhianatannya. Hal ini dialami Boromir, putra pelayan kerajaan Gondor yang masih membawa ambisi ayahnya untuk mengambil cincin itu.
Keenam, adalah kekonyolan Pippin dan Merry hingga terkadang menjengkelkan. Rasa ingin tahu mereka yang terkadang keterlaluan sangat membahayakan. Maka dari itu ini menjadi pelajaran berharga, bagaimana pun rasa ingin tahu itu ada hendaknya dikendalikan dengan semestinya agar tidak merepotkan orang lain.
Itulah beberapa nilai yang berhasil ku ambil dari film The Lord of The Rings, ini adalah untuk kesekian kalinya aku menontonnya, mengisi waktu kemarin ketika badan terasa tidak enak. Menjadi penghibur sekaligus pemberi inspirasi baru.
Gw juga suka!! Lo harus liat juga prequel nyaaa 🙂 the hobbit! Banyak pelajarannya juga 🙂
Ha ha ha
Ga tau kenapa saya ga tertarik sama sekali nonton The Lord of The Rings, tapi suami ngikutin serinya sih. Suka dengan pesan keempat Gandalf “.. kitalah yang bisa berjuang untuk mengubah nasib di masa depan” :).
Iya mbak, si penulis dan pembuat skenario film keren dalam menghadirkan sosok Gandalf dalam imajinasinya. Terlebih ketika difilmkan, aktornya menurutku sangat bagus memerankannya