Rasanya waktu musyawarah anggota tinggal menunggu waktu. Tapi LPJ-ku tak kunjung selesai. Laporan-laporan dari rekan yang belum lengkap dan update prestasi dari para anggota yang belum segera mengirim menjadi salah satu pelengkap keterlambatanku di samping mungkin karena diriku yang juga suka menunda dan menumpuk pekerjaan untuk merasakan “power of kepepet”.

Yah, mungkin musyawarah anggota SIM periodeku adalah musyawarah anggota yang paling tidak bermutu sepanjang sejarah SIM jika dilihat dari kacamata formalitas. Bayangkan saja, sesuai dengan postinganku yang ini, agenda utama musang bukanlah LPJ dan tetek mbengeknya. Tetapi nonton film dan makan-makannya. Itu adalah hal yang aneh dan mungkin bukan hal yang diperbolehkan di pakem organisasi UNS. Tapi seperti yang sumpahku ketika menjadi ketum SIM, “menjadikan mungkin apa yang kata aktivis kampus tidak mungkin” maka musang seperti ini harus terjadi karena SIM butuh atmosfer baru untuk membangun karakter mahasiswa yang kuat dan visioner.

Susunan LPJ yang sangat jauh dari kebiasaan dan model yang sangat tidak formal mungkin mengganggu pemandangan kakak-kakak pendahulu kami. Mereka sepertinya belum menerima perubahan SIM hari ini yang sangat drastis. Itu memang resikonya, dan sebuah pilihan yang harus ku ambil. Jika memang ini dipandang sebagai kesalahan maka aku siap untuk mempertanggungjawabkannya asal adik-adikku nanti dapat menikmati perjalanan panjang mereka dengan lebih baik.

Inilah sebuah deformalitasi yang kupersembahkan untuk adik-adik penerus kami yang akan menahkodai SIM di masa depan nanti. Semoga kalian selalu ingat dengan ruh yang diimpikan founding fathers SIM. Kami hanya mengarahkan kalian untuk kembali kepada rel yang telah mereka bangun itu. Semoga kalian tidak tersesat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.