Ceritanya aku saat ini sering sekali berkomunikasi dengan teman-teman yang memiliki minat besar di dunia maya. Salah satunya adalah yang kini telah berhasil membangun beberapa situs strategis yang tidak hanya menjanjikan pundi-pundi kekayaan bagi dirinya tetapi juga telah mampu memberi kemanfaatan banyak orang. Bagaimana pendapat Anda jika pemuda ini mampu menjadi salah satu jalan untuk para difabel mengembangkan keahliannya pada bidang IT dan menjadi semakin percaya diri dengan karya-karya mereka. Sebagian mereka menemani beliau tinggal di sebuah rumah yang telah dia beli untuk kepentingan gerakan IT yang terus dia lakukan.

Pelan tapi pasti, beliau telah melakukan berbagai inovasi yang menurutku mengagumkan. Tidak banyak orang tahu, tapi setidaknya beberapa hal yang sebenarnya pernah atau bahkan sering kita jelajahi atau pakai di layanan dunia maya salah satunya adalah karya beliau. Beliau telah berhijrah dari dunia traffic web menuju konten nyata yang bernilai. Beliau telah mampu bergerak dari ranah pasar ke ranah idealis yang tetap menjual pasar. Beliau memiliki value sehingga banyak orang berdatangan meminta sentuhan kecerdasannya demi kepentingan mereka terpenuhi.

Tak semua ia sanggupi. Bahkan jika itu berbau politik dan dampaknya cukup signifikan beliau tidak mau mengambilnya meskipun itu menjanjikan materi yang berlimpah. Prinsipnya, mengembalikan jati diri kawula muda untuk tetap produktif dan inovatif serta mengembalikan jati diri kearifan lokal yang terus terkikis akibat ketidakpedean bangsa ini terhadap nilai-nilai luhurnya sendiri.

Seorang yang ibaratnya tinggal teken tiket untuk bepergian ke luar negeri lantaran banyaknya teman-temannya yang mengundang, semua itu dia urungkan demi tekadnya untuk membuat orang-orang asinglah yang harus datang ke Indonesia dan mau berada di tempat yang dia kehendaki. Beliau tidak ingin event internasional lantas mengebiri bahasa Indonesia gara-gara ketidakpedean kita untuk memaksa orang-orang asing menggunakan bahasa kita. Jika kita khawatir mereka tidak datang, itu tidak baginya karena dia tahu bahwa orang-orang asinglah yang membutuhkannya.

Bagaimanapun, beliau tetap manusia. Seorang pemuda biasa yang masih bujang yang hidupnya sibuk untuk membuat generasi muda sadar tentang pentingnya belajar dan melihat dunia lebih luas. Sentuhan tangan dinginnya adalah untuk mengembalikan kepedean kita agar bangga dengan ke-Indonesia-annya. Tapi setidaknya catatan inovasinya telah membuatku tercengang dan malu. Buat apa kuliah sampai tinggi seperti ini jika tidak kuiringi dengan janji untuk terus berinovasi.

Cukuplah menjadi pelajaran berharga, bahwa ketika para pejabat yang kosong melompong berkuasa, mereka tak lebih menjadi pengerat dan perusak. Ketiadaan terobosan dan gagasan yang maslahat untuk umat, ujung-ujungnya anggaran-anggaran itu hanya akan menjadi tempat berbagi rezeki yang sudah jelas keharamannya. Yah, tidak akan jauh-jauh dari seputar itu orang-orang bodoh yang memimpin negeri ini, hobinya “mengklaim” karya orang lain dan melegitimasi mereka bagian dari dirinya atau kemudian hanya bagaimana membuat sebuah event formal dan tanpa dilandasi ruh sebagai kaum intelektualitas.

Cukuplah, aku percaya Allah karuniakan akal berharga kita untuk memahami nikmat-Nya ini dan kemudian menggunakannya secara maksimal untuk berinovasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.