Perpisahan yang Mengharukan

Pagi hari ini adalah momentum yang mengharukan untuk kami para peserta magang sosial. Setelah dua pekan lebih tinggal di daerah yang permai ini (meskipun sering kepanasan di siang harinya) kami harus segera mengakhiri kegiatan pengabdian kecil ini. Di hadapan siswa-siswi yang berseragam merah putih dan para guru yang berpakain dinas, aku mengucapkan pamit mewakili diriku dan rekanku. Rasa haru pun menyelimutiku hingga seandainya bukan karena forum resmi aku akan meneteskan air mata.

Acara perpisahan pagi ini diramaikan dengan penyerahan hadiah untuk lomba lari sprint dan marathon dalam penjaringan atlet pelari di sekolah ini. Selain itu, kami juga merintis pemilihan siswa teladan setiap bulan agar nantinya para siswa giat untuk belajar dan gurunya pun dapat memberikan perhatian yang lebih kepada para siswa. Hari ini, rintisan program itu kami wujudkan dengan pemberian penghargaan kepada mereka-mereka yang terpilih di bulan ini. Harapannya di bulan-bulan berikutnya para guru pun tetap melanjutkannya.

Usai perpisahan di hadapan para siswa, kami melakukan perpisahan lagi dengan para guru ruangan. Ada kenang-kenangan buku spesial karya Munif Chatib yang berjudul Sekolahnya Manusia, Gurunya Manusia, Orang Tuanya Manusia, Sekolah Anak-Anak Juara yang kami serahkan kepada kepala sekolah. Selain itu, tidak lupa kami serahkan juga buah karya kami para penerima beasiswa Dompet Dhuafa yang terangkum dalam buku Belajar Merawat Indonesia untuk Kepemipinan Alternatif, Belajar Merawat Indonesia, dan Toga di Tepi Jendela.

bersambung …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.