Batik adalah salah satu warisan luhur kebudayaan bangsa Indonesia. Sebagai salah satu karya seni yang adiluhung, batik merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya dan kekhasan yang dimiliki bangsa Indonesia. Hal ini telah diakui dunia melalui lembaga internasional PBB, UNESCO. Hanya saja, saat ini keberadaan batik sekedar menjadi trend dan cenderung tidak diketahui substansinya oleh bangsa Indonesia sendiri. Jika kita bertanya pada masyarakat umum, pasti sedikit yang mengetahui tentang motif, corak, dan asal batik yang beredar di pasaran sekarang.

Selain, kemajuan dunia seluler semakin berkembang pesat. Dahulu hanya dikenal jenis handphone monokrom yang bentuknya besar dengan layar kecil seperti kalkulator. Sekarang telah bermunculan berbagai tipe handphone yang lebih ergonomis dan praktis untuk berbagai keperluan. Fitur-fiturnya pun jauh lebih lengkap untuk memenuhi keinginan konsumen. Berbagai perangkatnya mulai diperbarui, seperti yang semula dengan keypad sekarang sudah berganti dengan layar sentuh didukung dengan ketajaman warna yang begitu mengagumkan.

Dua hal ini jika dikolaborasikan sebenarnya akan menjadi sebuah cara cerdas untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia khususnya dalam membelajarkan masyarakat untuk mengetahui kekayaan budaya yang ada. Dalam konteks yang diuraikan dalam tulisan ini, handphone dapat dimanipulasi sebagai sebuah alat untuk menjaga kelestarian budaya bangsa yang berupa batik. Dengan menggunakan pendekatan ini, maka benda yang semula hanya sebuah media komunikasi jarak jauh dalam arti sempit sekaligus dapat menjadi media sosialisasi yang akan mencerdaskan masyarakat Indonesia untuk mengenal batik.

Bagaimana caranya? Salah satu keunggulan handphone di generasi akhir adalah adanya penggunaan tema untuk setiap tampilan layarnya. Pada bagian ini, upaya pembelajaran kepada masyarakat dapat dilakukan dengan optimalisasi tema tentang motif dan corak batik yang ada di Indonesia. Secara sederhana, realisasi ide ini adalah tema bernuansa batik untuk membuat para pengguna handphone di kalangan masyarakat Indonesia mengenal ragam kekayaan batik yang ada. Tema ini dilengkapi dengan nama yang tertulis kecil pada bagian tema tersebut sehingga para pengguna dapat membacanya.

Penjabaran secara teknis tentang optimalisasi tema batik pada display layar handphone dapat berupa tema-tema tunggal atau tema-tema yang bersifat kolaboratif. Tema-tema yang bersifat tunggal adalah setiap tema display yang terlihat dalam layar handphone tersebut hanya untuk mengenalkan satu jenis motif atau corak batik, misalnya motif wahyu tumurun atau motif-motif yang lain. Sedangkan tema-tema yang bersifat kolaboratif adalah setiap tema display yang terlihat di layar mencakup beberapa motif batik yang terhimpun pada beberapa kesamaan tertentu, misalnya asal dan keragaman corak. Misalnya untuk tema pada merk Sony Ericson, setiap masuk ke bagian-bagian menu motif batik akan berganti namun tetap dalam satu kategori.

Bagaimana implementasinya? Hal ini sangat mudah dilakukan oleh para perancang tema, karena hanya membutuhkan update informasi tentang bentuk dan data tentang motif-motif batik. Kemudian tinggal diupload secara online di internet sehingga mudah didownload para pengguna handphone. Agar lebih maksimal, mungkin perlu ada yang memulai untuk membuat situs khusus yang menyediakan tema-tema ini.

Dengan demikian, pengetahuan masyarakat tentang batik akan lebih lengkap. Dengan pengetahuan yang lengkap ini, kelestarian batik Indonesia akan terjaga dan tidak akan mudah diplagiasi oleh negara lain.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses