Amien RaisAmien Rais, sosok yang tak letih untuk terus berpikir dan mengingatkan bangsa Indonesia ini yang kini terninabobokkan dalam budaya westernisasi yang mempengaruhi pola pikir dan tindak-tanduk masyarakat. Sebuah penyakit yang sangat kronis dan membuat bangsa ini semakin lupa akan kebesarannya hingga rela menghamba kepada Amerika. Meski dia jebolan universitas top di negeri Paman Sam itu, bahkan katanya itu adalah universitas yang membidani lahirnya neokolonialisme dan neoliberalisme yang semuanya adalah sistem kapitalis, dia tetap garang untuk berkata tidak kepada Amerika. Dialah sosok yang paling berani mengingatkan Indonesia saat ini lewat bukunya “Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan Indonesia”. Mengingatkan kita bahwa saat ini kita telah kembali dijajah oleh bangsa asing dengan gayanya yang baru namun menjanjikan kemiskinan untuk negeri yang kaya raya ini.

Ah, buku ini sangat spektakuler bagiku. Memang setiap katanya Hanum adalah pujian untuk ayahandanya tercinta, tapi bukankah dia hanya menuliskan apa yang dia dapat selama menjadi anaknya Amien Rais. Bahkan dia mengatakan ayahnya adalah anugerah tuhan yang sangat besar, dan dia bersyukur bisa “magang“ bersama beliau hingga hari ini. Buku ini segar menggiring kita pada nilai-nilai yang dipegang seorang Amien Rais dan apa yang dia wariskan untuk para generasi setelahnya. Buku ini akan menjadi khazanah baru bagi mereka-mereka yang selalu berkata bahwa Amien Rais adalah pengacau yang mengubah zaman enaknya Pak Harto berubah menjadi zaman amburadul seperti sekarang. Betulkah demikian? Buku ini cukup lengkap untuk mematahkan pendapat Anda.

Amien Rais hanya manusia biasa, tempat salah dan dosa, tapi sikap dan kepribadiannya dapat menjadi inspirasi para pemuda untuk berani bersikap dan bertindak untuk bangsanya. Maka tak selayaknya kita berkata-kata tidak sopan kepada Bapak Reformasi ini yang telah membuat kita hari ini bebas belajar dan mengerti akan luasnya dunia dengan berbagai perspektif yang ditawarkannya. Semua kini terbuka untuk kita pilih, maka mari kita pilih, kemudian bertanggung jawab atas pilihan itu.

Buku Menapak Jejak Amien Rais ini telah menyitah hari seninku. Tiga ratus halaman selesai kulahap dalam waktu kurang dari 7 jam. Aku sangat tertarik dengan buku ini karena ia tak hanya bercerita tentang Amien Rais, tapi lebih bagaimana ini menjadi refleksi besar bagi para pemuda hari ini. Buku ini akan menjadi cermin dan pembanding seberapa kualitas kita masing-masing dalam mewujudkan cinta untuk Indonesia tercinta ini. Amien Rais telah memulai dari bangunan keluarga yang kokoh dan meretas badai yang dahsyat. Kini ia tetaplah manusia biasa. Saat berjayanya, tetap sederhana hingga hari ini.

Sekedar tambahan, di sini pula kita akan dapatkan tips jitu dan gambaran kualifikasi istri yang keren jika memang kita ingin membangun rumah tangga yang kokoh. Setelah Habibie dan Ainun, maka kisah hidup Amien Rais yang memang sahabat B. J. Habibie ini adalah referensi berikutnya. Buku ini sangat positif dan memberikan gambaran yang cukup obyektif tentang seorang Amien Rais, meskipun ditulis oleh puterinya sendiri. Di sini pula aku memuji Hanum yang piawai menorehkan kata-katanya sebagai seorang jurnalis yang bisa menggiring pembacanya merasakan manisnya kehidupan bersama sang ayahanda dan keluarga. Dia juga mewarisi keberanian seperti ayahnya, karena menuliskan gagasan besar ayahnya di buku ini berarti dia juga siap untuk melanjutkan ide-ide besar sang ayah untuk kebaikan Indonesia. Mari kita optimis! Indonesia pasti Berjaya!

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.