Seringkali aku mendengar trainer-trainer itu berteriak untuk mengajak para mahasiswa menjadi mahasiswa luar biasa. Semangat dan gelegarnya membahana di seantero auditorium. Begitu dahulu ketika aku masih tertarik mengikuti rangkaian training motivasi. Dan pada hari ini, kata-kata luar biasa itu justru membuatku bosan mendengarnya. Maaf ya bagi yang tidak sependapat dengan saya (ga usah marah loh).
Mengapa? Karena menurutku, justru kita harus menjadi manusia yang biasa. Termasuk menjadi mahasiswa yang biasa. Mahasiswa yang biasa itu
- Biasa berpikir positif tentang hidup ketika hari ini banyak yang sering berpikir praktis tentang hidupnya
- Biasa berperilaku intelek, ketika banyak mahasiswa lupa dengan status inteletual yang melekat pada dirinya
- Biasa menganalisis situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya, ketika banyak mahasiswa yang menjadi penganut K3 atau K yang macam-macam lainnya
- Biasa membaca buku dan referensi-referensi yang penting menyangkut kepemimpinan, masalah sosial, dan sub disiplin ilmu yang dia geluti ketika yang lain hanya sibuk berkutat pada modul dan diktat versi dosennya demi sejumput nilai puncak.
- Biasa membuat tulisan tentang visi dan harapannya, ketika banyak mahasiswa yang kebanyakan bikin status galau seputar masalah cinta, diputus pacar, atau kalah taruhan nonton bola
- Biasa berdiskusi dengan rekan sesamanya, membahas solusi atas permasalahan dan menyamakan persepsi dengan pandangan yang jauh ke depan, bukan egoisme pribadi atau kepentingan golongan sesaat, ketika sebagian yang lain hanya sibuk berdebat dengan masalah-masalah perencanaan yang tak kunjung berjalan lantaran tak diaplikasikan.
- Biasa bersilaturahim kepada tokoh-tokoh masyarakat baik di kalangan pemuda maupun golongan tua, siapa saja untuk menggali ilmu dan inspirasi ketika yang lain sibuk menonton TV dan berduaan di tempat-tempat yang tidak bermanfaat
- Biasa untuk berani beropini terhadap suatu hal, bahkan jika harus berbeda dengan yang lainnya selama itu berdasarkan pada keyakinan argumentasi yang telah ia pelajari dan kaji, ketika banyak yang hari ini hanya sibuk mengangguk dan enggan berpikir lebih jauh
- Biasa membuat gebrakan baru yang kreatif ketika banyak senior-senior yang sudah statis dalam kemonotonan program hidup mereka
- Biasa melawan tatanan yang tidak pada garis edarnya, ketika banyak orang memilih jalur yang aman-aman saja.
- Biasa bertahan pada idealismenya meskipun teman-temannya mulai meluntur akibat berbagai pengaruh eksternal yang memang menggiurkan
Dan bukankah hal-hal di atas itu adalah hal yang “biasa“ dilakukan mahasiswa. Lantas mengapa kita harus susah-susah menjadi mahasiswa luar biasa. Bersikap biasa saja tentu lebih cakap dan indah bagi kita para mahasiswa.
Hari ini kita tetap mahasiswa sebelum berubah menjadi tokoh masyarakat nantinya (kalo jadi). Maka mari bersikap seperti biasanya mahasiwa. Aku suka menjadi mahasiswa biasa. Damai dan menyenangkan.