Adakah kita jumpai orang yang hidupnya benar-benar tanpa masalah? Pasti tidak. Bahkan mereka yang terlihat kaya dan serba ada itu pun pasti mengalami masa-masa yang sulit. Entah sering atau tidak, kita tidak pernah tahu. Bagaimana dengan diriku? Yah, masa-masa sulit itu terus membayangiku dan mengajarkanku untuk bertahan.
Seringkali masa-masa sulit itu diartikan masa krisis dan tidak punya uang atau status ekonomi yang rendah. Tidak, masa-masa sulit yang sebenarnya adalah ketika kita dihadapkan pada tantangan konsistensi diri untuk tetap berbuat seperti apa yang dikatakan dan berkata seperti apa yang diperbuat. Hari ini masa-masa sulit itu terus berkecamuk dalam diriku. Sadar atau tidak aku lebih takut jika aku kualat akibat pernyataan-pernyataan yang tanpa sadar terkadang mengalir begitu saja.
Dan ketika kita mengalami berbagai tekanan pribadi serta dorongan nafsu untuk berbuat yang tidak sesuai dengan komitmen, maka itulah ujian yang sebenarnya. Kekalahan dan berbagai ujian yang terjadi diluar itu hakikatnya hanyalah komparasi yang diberikan Allah untuk mengukur sejauh mana keberhasilan kita mengelola diri sendiri.
Sering sekali aku menasihati orang, tapi sudahkah konsisten dengan nasihat yang kusampaikan. Memang terkadang dengan menasihati orang lain, diri ini akan terus teringat dengan apa yang telah dikatakan sehingga tidak main-main dalam menjaganya. Namun apa daya, jika memang fitrah manusia itu harus sesekali terlena. Dan itulah arti dari bertahan di masa-masa sulit.
Setiap kita akan selalu berhadapan dengan masa-masa sulit. Diriku pun sekarang tengah menghadapinya. Aku percaya Allah akan senantiasa menolongku selagi aku masih menghadirkan diriku untuk-Nya. Dan itu juga tantangan kita, karena jika kita merasa ditinggalkan-Nya, lalu kepada siapa lagi kita akan menggantungkan harapan.
Jadi mari tetap bertahan!