Pendidik Dengan Background Teh

Jika master San Chahua adalah pebisnis ulung soal teh dan turunannya, master Lee adalah pendidik yang berdedikasi untuk soal teh dan turunannya. Begitu masuk ke dalam kami diminta menunggu agar dia menyelesaikan kelas tehnya bersama dua gadis Jepang yang sedang belajar di situ. Kami dihidangkan teh puer, kasta tertinggi teh.

Setelah kelas selesai, ternyata ada gadis Jepang lain yang sangat manis ingin melihat demonstrasi penyajian teh ala Jepang. Perlu diketahui bahwa master Lee fasih berbahasa Inggris, Melayu, China dan Jepang sekaligus. Sehingga kami berbicara dengan beliau dengan dua bahasa yang kumengerti Inggris dan Melayu. Kembali ke soal gadis Jepang yang manis tadi. Ehm, aku terkesan sekali dengan perangai gadis Jepang yang satu ini. Jauh berbeda dengan dua yang awal. Karena yang ini benar-benar spesial dengan attitude khas orang Jepang seperti di film O-Shin yang pernah tayang di TVRI.

Belajar menyajikan teh menurut budaya Jepang adalah kehormatan seorang wanita untuk memuliakan suami dan tamunya. Wow, keren kan. Sayangnya aku tidak bisa bahasa Jepang. Dan tahukah, orang Jepang cenderung suka berbicara dengan bahasanya sendiri, tidak dengan bahasa Inggris. Akhirnya master Indrawan Yepe-lah yang berhasil memintanya untuk berfoto bersama, malangnya aku yang jadi tukang foto. Oh, gadis yang manis, mungkin ini adalah pertemuan pertama sekaligus terakhir kita di sini. Cukuplah bertukar senyum saja denganmu. Cieeee (modus). Nanti kalo aku foto denganmu, istriku suatu saat nanti menjitakku deh kalo mendapati foto berdua denganmu. He he

Nah, hari ini aku belajar dari dua master teh yang sama-sama menguasai dunia teh. Tetapi mereka memainkan peranan berbeda. Master San Chahua melakukan ekspansi bisnis teh dan turunannya dalam bentuk kuliner. Sementara Master Lee Chee Keong melakukan ekspansi pembelajaran teh kepada generasi muda melalui sekolah tehnya yang tersebar di Singapura, Malaysia, Indo China dan tentu saja China – Hongkong. Di Indonesia? Lagi-lagi tidak ada. Karena anak-anak yang mau belajar di SSB saja sering dimaki-maki orang tuanya, apalagi mau belajar spesial tentang teh. Padahal passion yang dikuatkan akan membuat seseorang berkembang dengan menjalani garis takdir hidupnya secara optimal.

bersambung …..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.