Agenda penutup hari ini adalah keliling kota Wuppertal bersama Prof. Tausch. Kami dijemput sejak jam 6 sore oleh beliau dan diajak jalan-jalan berkeliling kota. Beliau mengenalkan kepada kami tempat-tempat penting, mulai dari pusat kereta api, pusat belanja yang murah, bahkan beliau mengajari kami cara berbelanja. Beliau sendiri memberi beberapa arahan penting kepada kami dalam mengelola hidup ke depan selama di Jerman.
Yang aku kagumi dari beliau adalah di usia hampir 60 tahun beliau masih gagah dan masih mengendarai mobilnya dengan energik. Jangan dibayangkan orang-orang Jerman kalau naik mobil itu seperti di Indonesia. Karena lalu lintas yang lancar, mereka bisa mengendarai dengan kecepatan mencapai 90-160 km/jam bahkan saat melewati tikungan mereka tidak terlalu menurunkan kecepatannya. Mobil-mobil BMW kebanggaan mereka tetap menjadi sahabat setia di perjalanannya. Kalau dilihat dari modelnya lebih bagusan di Indonesia, tapi kalo sudah bicara fasilitas di dalamnya lagi-lagi seperti ketika bicara rumah-rumah di Jerman, lengkap dan luar biasa.
Setelah puas berkeliling, kami ditraktir untuk makan bersama di Kafetaria Kampus Wuppertal. Di sini aku pertama kalinya harus belajar hati-hati dengan menu yang tidak ada label halalnya. Karena tidak enak kalo bertanya kepada Prof. Tausch mana makanan yang tidak mengandung babi, aku memutuskan hanya membeli kentang goreng (pommes) di saat teman-teman yang lain membeli ini itu (mentang-mentang dijajakke). Yah, salah satu cara aman hidup di sini adalah menjadi vegetarian sejati, insya Allah aman.
Akhirnya perjalanan malam ini berakhir dan kami siap beristirahat menikmati malam pertama kali di wohnung. Ternyata tidak sedingin yang kubayangkan waktu di kamar. Tiga buah penghangat yang terpasang mampu membuatku tidur nyaman seperti di Indonesia, glasaran dan jigar seperti biasanya. Dankeschon Prof. Tausch.
Di Jerman umur 60 thn msh muda :D, opa oma yg umur 90 thn saja msh byk yg nyetir sendiri :D,
Oalah, ternyata karakter masyarakat dan pola hidup yang maju itu memperpanjang usia harapan hidup ya mbak
iya disini pensiunan juga masih fit, malah tinggal menikmati uang pensiun sambil jalan-jalan 😀
Wah, masa tua yang bahagia mbak