Kalau kuliah jam 7 atau setengah 6 di kampus UNS sepertinya bukan hal yang wah jika kita telah setahun di sana. Tetapi bagaimana rasanya jika kuliah di saat matahari belum terbit? Pasti kelihatannya lebih gagah dan penuh perjuangan. Inilah kisah hari pertama kami kuliah di Kampus Universitas Wuppertal.

Sesuai dengan jadwal kami harus sudah sampai di ruang kuliah jam 8. Idealnya jam 8 kurang kami harus sudah sampai di kampus. Dan lagi-lagi orang Indonesia yang terbiasa dengan mepet-mepet, mepet waktu hingga mepet tempat duduk. Karena di sini jadwal waktu subuhnya pada bulan ini jam 6.15 dan matahari terbit baru jam setengah 9 pagi maka rasa malas itu masih menghinggapi kami. Setelah kami sarapan pagi ternyata waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8. Kalau di Indonesia masih pagi buta, kami nekat berangkat ke kampus dengan jalan kaki karena belum memiliki tiket pribadi. Sedangkan emarin dibayari oleh bu Nurma.

Sebenarnya kalau mau, tanpa pakai tiket pun bisa saja naik bus. Kalau tidak diperiksa semuanya aman. Tetapi jika itu kami lakukan, maka proses belajar kami untuk bertanggung jawab telah gagal dan sifat orang Indonesia abad ini akan tetap melekat kuat di dada kami. Akhirnya kami jalan kaki dengan kecepatan tinggi sambil menghafal rute yang benar ke kampus. Setelah berjalan sekitar 20 menit kami akhirnya sampai dan segera menuju ruangan Prof. Tausch. Tepat jam 8 sampai sana, tetapi itu membuat kami merasa bersalah dan malu terhadap beliau.

Beliau segera mengajak kami bergerak cepat ke ruang kuliah bersama Mrs. Ingrid yang membawa serangkaian perlengkapan. Hemm, beginilah bedanya dosen Indonesia dan Jerman. Mereka siap sejak sebelum mengajar sehingga tidak minta mahasiswa ambil ini itu ketika sudah sampai di kelas. Begitu beliau sampai, mahasiswa yang telah menunggu segera memasuki ruangan yang seperti yang sering kulihat di film-film hollywood berlatar tempat Eropa. Hanya butuh 5 menit saja untuk persiapan mulai dari LCD dan setting praktikum demonstrasi. Dan kuliah pun dimulai sebelum matahari terbit.

4 Comments

    1. ardika

      Maksudku, seandainya itu terjadi di Indonesia itu kan kayak kita kuliah kalau pagi buta. Pertama ga masuk akal, kedua orang Indonesia kebanyakan milih tidur lagi kali

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.