Hari ini sepertinya bertema seputar perbaikan dan penyatuan kembali berbagai pemikiran. Dari pagi aku harus konsul dengan dosen yang kutunggu sampai lamaaaa sekali, sekedar untuk membuat kesepakatan ujian seminar. Kemudian ada diskusi membahas sesuatu yang sampai bikin aku bosan karena sebenarnya tinggal masalah aksi nyatanya, namun ya “nglegani“ sajalah dari pada timbul banyak perbedaan dan bikin masalah baru.
Setelah itu, ketemuan dengan adik-adik kepenulisan SIM terkait pembahasan konsep kegiatan kepenulisan ke depan. Wuah, isinya semua berkaitan masalah bagaimana terus bersinergi memberikan kemanfaatan dan mengolah potensi agar lebih berguna di kemudian hari. Sebuah proses belajar yang terus diupayakan agar jiwa-jiwa muda tak mati karena larut dalam doktrin dan kemalasan dari belajar dan berpikir.
Dan malamnya aku berdiskusi panjang bersama adikku yang kini menjadi penerus estafet kepemimpinan di SIM. Diskusi yang lebih berisi canda dan tawa hingga ngakak-ngakak karena membahas permasalahan-permasalahan pokok lembaga yang sebenarnya berat. Tapi kami harus terus tertawa agar ide-ide segar itu tak hilang dalam kekakuan dogma dan berbagai jebakan pemikiran kolot dan klasik.
Kami saling berbagi semangat tentang gagasan-gagasan riil untuk perubahan dan perkembangan SIM ke depan. Sebuah cara pandang baru yang kini kusyukuri telah membudaya di kalangan adik-adik lembaga keilmiahan yang tidak lagi terjebak dalam keindahan struktur lembaga untuk dipamer-pamerkan ketika berkunjung ke lembaga lain. Kami tak harus pergi toh kini aktif dikunjungi teman-teman UKM yang lain. Kami tak harus banyak bercerita tentang apa yang kami lakukan, biarkan mereka bertanya dan kami menjawab apa yang telah kami lakukan.
Kami tumbuh dalam kerja dan kegiatan yang terus berjalan. Tak perlu pencitraan karena sudah ada yang punya nama Citra. Tak butuh penokohan karena itu sudah dimiliki sutradara. Kami hanyalah orang-orang biasa yang bercita-cita menjadi mahasiswa biasa yang akan melakukan kerja-kerja seorang mahasiswa untuk menggemakan perubahan dan solusi. Kami tak suka berpolitik retorika, kami berpolitik dengan kerja dan solusi, sekecil apa pun itu. Kami mewarisi kepolosan politik para pemimpin yang hanya berpikir bagaimana dirinya menyelesaikan tanggung jawab mereka kepada publik.
Dan diskusi malam ini berakhir dengan jabat tangan yang erat kakak-adik yang mungkin akan selalu kurindukan ketika kami telah berjauhan suatu saat nanti. Tentang judul postingan ini, cuma mau cari rating saja, kan jargon itu lagi ada yang memakai sekarang. Xixixi