Malam ini aku belajar tentang estetika. Setelah lama tidak silaturahim kepada gurunda, Pak Yepe, aku nekat malam ini datang ke rumah beliau. Berbincang macam-macam sambil menunggui Aufa mengerjakan matematika dan bermain dengan Zein yang lucu. Semua terasa santai hingga akhirnya beliau mengajakku mengambil kameranya mbak Emm dan mengajakku berhenti menikmati keindahan hiasan-hiasan Lampion Imlek di […]
Sebaiknya Percaya Pada Siapa?
Semakin hari semakin kacau saja rasanya berita di negeri ini. Pemerintahan yang makin dagelan, politisi yang makin ga karuan, dan rakyat yang kebanyakan semakin liar dan susah di atur seolah-olah menjadi pemandangan yang sah untuk dipertontonkan lewat layar kaca maupun media massa-media massa di tanah air. Dan ini bisa jadi menghasilkan pesimisme kelas akut di […]
Jakarta True Story #5
Dari Monas hingga Istiqlal Pagi ini aku harus segera cabut. Pertama, kawanku kan masuk kerja dan pulangnya maghrib. Jadi kalo aku ngendon di kosannya, takutnya waktu ke stasiun ketinggalan kereta. Padahal aku bawa barang berat berupa koper gedhe yang biasa ku bawa waktu ke Jerman kemarin. Tapi biarlah, pasti hari ini akan menjadi cerita menarik. […]
Apple Way
Ceritanya tadi malam, habis mengisi halaqah ada satu adik yang masih ingin berdiskusi denganku. Adikku ini adalah blogger juga yang tulisan-tulisannya sangat kritis dan mendalam. Sayangnya menurutku tulisannya terlalu rumit dan filosofis sehingga mungkin jadi kurang menarik bagi sebagian orang yang membacanya. Bukan karena isinya, tetapi kerumitan bahasanya yang tingkat tinggi (bahkan kadang aku juga […]
Belajar yang Bener
“Parahnya, kita-kita ini yang kuliah di universitas sekuler lulusnya malah jadi ustadz”, kata pak Edi Syukur. Di kesempatan yang lain beliau berkata, “Aktivis dakwah terkadang justru kesannya nggak jelas, sepertinya berlagak ustadz tapi ternyata juga ga begitu ngerti, kalau ditanya kompetensi lebih tidak meyakinkan lagi”. Ucapan di atas adalah selorohan yang pernah terlontar dalam sebuah […]