Masak iya kemandirian bangsa diserahkan pada para politikus. Wong mereka saja ketergantungan suara dan hak keuangan. Sejak dulu, kemandirian bangsa itu ada di tangan petani, nelayan, pedagang kecil, dan rakyat yang terus menerus bekerja dengan gigih. Maka, sebenarnya tugas pemerintah itu kan janjane tidak berat-berat amat. Cuma memastikan agar petani tetap bisa bertani dengan bibit […]
Gelombang Dakwah Islam di Nusantara
Saya pernah mengikuti sebuah majelis yang dihadiri Habib Anis Sholeh Ba’asyin dari Pati. Beliau mengemukakan tiga pola Islamisasi di Jawa. Berikut adalah hasil penerimaan saya atas tiga pola yang beliau sebutkan dan saya kembangkan berdasarkan beberapa rujukan yang saya baca. 1. Pola pertama terjadi di zaman para wali. Cirinya mereka sangat percaya diri dengan kemuliaan […]
“Teken” untuk Bertahan
Kolonialisme yang dilakukan bangsa-bangsa Eropa menurut saya juga tidak mereka sadari sepenuhnya. Mereka hanya termakan doktrin tokoh-tokoh mereka sendiri tentang keunggulan ras dalam wacana antroposentrisme yang dijiwai semangat “mengumpulkan kekayaan” akibat kemelaratan yang mereka alami cukup lama. Akibat kerakusan mereka, toh akhirnya mereka menuai kehancuran ketika mengalami Perang Dunia sampai dua kali. Dengan dua kali […]
Pemerintah-Isme
Pada suatu hari, saya ndengkul bersama salah seorang guru. Salah satu bahasannya adalah hilangnya proporsionalitas orang sekarang dalam berpikir, sehingga menilai berbagai hal pendekatannya ekstrim, tidak logis, apalagi realistis. Sebagai anak muda yang lagi belajar, saya mungkin sering tidak realistis, tetapi saya berusaha untuk logis, tidak pragmatis – ekstrimis. Ekstrimisme ini melahirkan konsekuensi golongan dan […]
Mengikis Riba
Riba akan hilang perlahan-lahan jika umat Islam (dan umat manusia pada umumnya) menurunkan dua kecenderungan dalam dirinya, yaitu “akumulasi” dan “kepemilikan”. Mengapa memungut riba? Sebab mencari tambahan pemasukan, itulah akumulasi. Mengapa orang mengakumulasi? Karena ia menyangka bahwa harta itu miliknya, itulah kepemilikan. Dalam urusan harta, kanjeng Nabi sudah mencontohkan bahwa harta itu hakikatnya titipan, makanya […]
Ideologi Manut-Isme
Sejak orde baru berdiri (atau malah sejak dibubarkannya Konstituante), tradisi musyawarah mulai terhapus sedikit demi sedikit. Kita dibiasakan dengan aturan hukum yang diberlakukan oleh penguasa. Padahal asumsi dasar dibuatnya aturan hukum adalah setiap orang tidak bisa dipercaya. Makanya ia diatur harus begini begitu dan diancam dengan hukuman jika melanggar. Barangsiapa … maka …. Saking lamanya […]
Hanya Bisa Berprasangka
Kita hanya bisa berhusnudzan seseorang itu ulama. Tapi benar tidaknya kan belum tentu. Orang yang pandai soal hukum Islam, halal-haram dan teman-temannya kan namanya fuqaha. Orang yang pandai urusan hadits kan namanya muhaddits. Orang yang jago matematika kan namanya matematikawan. Dll Jadi kalau mendadak sekarang kita gampang melabeli orang sebagai ulama. Lalu dengan enteng bilang […]
Bagi yang Suka Bilang, “Ngritik Tok Nggak Ngasih Solusi”
Dahulu banget, seingat saya Sujiwo Tejo pernah mengungkapkan, orang yang sewot ketika ada temannya mengkritik pemerintah dengan ejekan “, ngritik thok, tapi tidak memberi solusi” berarti dia gagal paham tentang peran. Kemudian saya dapat pencerahan dari Prof. Gaffar, bahwa memang rakyat itu ya tugasnya mengawasi, mengkritik, nyinyir yang sadis tapi tepat sasaran dengan analisis yang […]
Adab dalam Perbedaan
Saya pernah punya pengalaman buruk dengan njangkar di Facebook kepada KH. Quraish Shihab gara-gara beliau berpendapat sesuatu yang saya tidak setuju (dan saat itu membuat saya marah dan benci). Kemudian teman-teman yang baik menasihati saya. Itu yang saya terus pelajari bagaimana perkara benar dan salah itu rasional saja, jangan dibawa baper ke perasaan suka dan […]
Agami Ageming Aji
Agami iku ageming aji, bukan alat untuk mengadili orang lain. Pengadilan umum lahir dari adanya kesepakatan antar anggota masyarakat terlebih dahulu sehingga membentuk norma yang dijalankan bersama, berikut konsekuensinya. Jadi, pada perkara-perkara yang personal dan mahdlah (yang aturannya turun dari Allah langsung), lebih baik dimaksimalkan untuk mengatur diri sendiri agar semakin mapan, bukan untuk mengadili […]