Apalagi jika Bangsa Indonesia sampai kompak bikin keputusan tidak ekspor dan tidak impor, berapa banyak perang di dunia yang akan terjadi karena rebutan lahan di negeri-negeri lain yang kekayaannya tidak seberapa dibanding Indonesia.
Mari bersyukur karena penderitaan kita adalah kebahagiaan seluruh dunia. Dengan kekayaan alam yang tidak terbatas, dengan kezaliman pemerintahan dan wakil rakyat yang tidak ada tandingnya di seluruh dunia (karena di sini korupsi bisa sambil baca bismillah dan sebagian uang korupsi bisa buat umroh, kalau ketangkap lalu macak pakai pakaian yang sangat “Islami”), dan dengan segala kebiasaan saling berkhianat yang lihai di antara sesama bangsa Indonesia, maka bangsa-bangsa di seluruh dunia dapat hidup sejahtera.
Adakah semangat pengorbanan yang lebih indah dari bangsa ini? Hahaha. Tapi di sisi lain, yang masih waras mari kita sadari bahwa ada banyak hal yang salah dan terbalik-balik di negeri ini secara mendasar. Maka dari itu, mari kita teliti dan kita luruskan di dalam diri kita masing-masing.
Ben sak karepe donya rusak, penting kita nggak. Dan orang-orang yang mau kita ajak diskusi bersama-sama dengan rendah hati untuk memperbaiki diri semoga bisa membuat hidup kita ayem, meskipun di luar berisik. Ra usah nggagahi ngubah donya, rumangsane dhewe sapa. Berjamaah untuk keselamatan bersama dan diri sendiri di akhirat, bukan untuk menghancurkan pihak lain.
Jwiring, 12 April 2016