Di sarasehan peluncuran buku Daur, mbah Nun menasihati agar yang hadir tidak jadi tukang kulakan informasi dan tukang kutip sehingga melahirkan komunitas baru bernama Emha Mania, yang turut meramaikan debat dari hasil kutipan pendapat beliau.
Beliau juga mengklarifikasi tentang fenomena nyata ketika ada jamaah yang bawa air didoakan beliau lalu si sakit sembuh, ada orang yang belum hamil didoakan beliau akhirnya hamil, semata-mata bukan karena beliau sakti, itu semua terjadi atas izin Allah, karena toh fenomena itu tidak terjadi pada setiap waktu.
Sehingga beliau sendiri juga mengatakan tidak punya rumus dalam urusan doa-doa begituan, pokoknya datang minta doa ya didoakan, datang mengeluh ya didengarkan, datang minta solusi ya dibantu semampunya. Saya sendiri menyaksikan betapa sabarnya beliau menerima aduan berbagai masalah ketika berada di luar panggung sebelum maupun sesudah acara maiyahan, sebagaimana kebiasaan para kiai zaman dulu (sekarang juga masih ding) yang dijadikan pusat keluhan masyarakatnya.
Di forum-forum beliau yang telah lalu, beliau memberi perumpamaan. Jika kita datang ke majelis maiyah, yang kita terima adalah mangga. Nikmati kelezatan mangganya, tapi yang lebih utama adalah ambil pelok (biji) dan tanam dengan segala upaya. Karena yang akan bermanfaat ke depan adalah pelok-pelok yang kita tanam. Buah dari mangga itulah yang diharapkan memberi manfaat yang lebih luas.
Bisakah kita melakukannya? Dunia modern tidak banyak menghayati konsep pertanian, karena itu kelamaan. Paling gampang dan cepat ya kulak grosiran, ganti merk, lalu dijual. Lihat saja itu rekaman forum Cak Nun dijadikan tambang uang lewat YouTube seenaknya. Coba perluas ke masalah lainnya.
Makanya sejak tahun 2017 kemarin, beliau menasihati agar kita menjalankan ziroah (bercocok tanam), shaum (puasa), shadaqah (bersedekah). Silahkan dimaknai letterlek atau dimaknai secara luas, hasilnya tetap bermuara kebaikan kok. Tapi jika kita bisa memaknai dengan lebih luas, insya Allah kita akan lebih jejeg menjalani hidup ini. Apalagi menghadapi realita di sekitar kita yang makin mbelgedes ini.
Juwiring, 15 Juli 2017