Menurut saya, demografi manusia yang hidup di setiap zaman, berdasarkan kemampuan interaksinya terbagi dalam tiga kategori: 1) raja-raja, 2) kawula, 3) kaum perdikan. (NB: istilah versi saya sendiri).

Raja-raja adalah manusia-manusia yang mencenderungkan dirinya untuk eksis dan mendominasi orang lain untuk kepentingan dirinya dan golongannya sendiri. Mereka bisa mendominasi melalui pemikiran, ekonomi, kekuasaan, maupun kesemuanya.

Kawula adalah manusia-manusia yang kehilangan kedaulatannya, baik karena ketidaktahuannya, keterjebakannya, maupun ketidakmampuannya mengobarkan perlawanan dari dalam diri mereka sendiri. Hidup mereka distir oleh pemikiran para raja, dikuasai ekonominya, dieksploitasi para raja untuk menjadi obyek dan alas kenikmatan dalam kerakusan nafsu mereka.

Kaum perdikan adalah manusia-manusia yang berjuang menyeimbangkan keinginan dalam dirinya sehingga tidak dominan untuk memaksakan nafsu dan kepentingannya sendiri dan tidak juga terbiasa menelan mentah-mentah berbagai pengaruh dan jebakan dari para raja. Mereka hidup merdeka dan membangun dialog satu sama lain. Terkadang saling bersepakat, terkadang saling bertengkar, terkadang membuat perhitungan dengan para raja, dan biasanya mereka berjuang melawan penindasan para raja agar tidak menguasai dirinya dan para kawula.

Para raja biasanya saling berebut kekuasaan, baik bersekutu maupun sendiri-sendiri, tak jarang menghalalkan segala cara demi meraih tujuannya. Mereka terbiasa menindas dan mengorbankan para kawula, baik melalui penghancuran fisik maupun pembodohan intelektual. Mereka bisa melakukan manipulasi kebenaran dengan media dan alat-alat yang dimilikinya. Para kawula, biasanya hidup seperti bebek yang cuma digiring ke sana kemari, meski satu dua ada yang berhasil membebaskan diri menjadi kaum perdikan. Sedangkan kaum perdikan mereka jumlahnya biasanya sedikit, karena tidak banyak yang sanggup untuk hidup dengan tata nilai yang diyakininya sendiri dan terasing dari arus mainstream yang diciptakan para raja.

Jadi, siapakah diri kita saat ini? Raja, kawula, atau kaum perdikan?

Salatiga, 13 Januari 2017

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.