Fenomena fisik yang saat ini saya yakini sebagai kebenaran kabar akhir zaman adalah negara Israel. Menurut saya, Israel adalah kiasan dari binatang dabb, yang membawa tongkat musa dan cincin sulaiman, yang akan menunjukkan keimanan dan kekafiran setiap orang. Artinya sikap dan pandangan kita terhadap negara Israel dengan sendirinya menegaskan kita saat ini mukmin atau kafir.
Tidak cukup melihat Israel secara fisik, tetapi keberhasilan kita melihat Israel dalam konteksnya secara global baik dengan pendekatan sejarah maupun berbagai aspeknya di zaman ini baik secara politik, ekonomi, dll akan membangun keberpihakan kita. Artinya melihat perang Suriah, melihat kapitalisme global, dll semua ada garisnya dari fenomena lahirnya Israel dan apa yang ada di belakangnya.
Tapi rasa-rasanya hari ini kita kalau melihat sesuatu cuma berdasarkan berita yang muncul. Ya kalau kita bacanya berimbang. Kalau berita yang kita baca tipenya itu-itu saja sudah pasti pikiran kita juga akan berpihak menurut kehendak pemilik media. Berpihak tidak salah, tetapi keberpihakan karena opini media tentu berbeda dengan keberpihakan karena proses berpikir panjang dan mendalam.
Itulah mengapa saya menghindari berkomentar soal berita-berita konflik global yang sedang berjalan. Saya pernah berdebat dengan teman saya yang ngefans berat sama pasukan pemberontak (yang mereka meyakini sebagai Mujahidin) ketika saya tarik ke garis terbentuknya ISIS dan propaganda perang yang dibiayai dolar itu. Setelah itu saya wis kapok untuk udur-uduran bab perang Suriah dan sejenisnya. Wis lah silahkan meyakini apa pun yang kalian telan dari berita online yang datangnya secepat kilat ke ponsel Anda. Saya mending klangenan mbi buku atau si dia aja. Hahaha
Juwiring, 19 Desember 2016
Sepakat sir. Ning yo gatel, nik ora debat. Hahahah.
Hahaha, kowe kan seneng debat to. Lanjutken.