Melihat geliat kebangkitan generasi Islam di Spanyol. Para pemuda kembali membangun masjid di pusat-pusat keamiran umat Islam terdahulu di negeri Matador itu.

Saya senang dengan salah satu pemimpin gerakan dakwah, mas Bashir yang wajahnya cukup tampan dan pernah menjadi coverboy majalah di negerinya 7-8 tahun, sebelum akhirnya memutuskan berhenti untuk fokus dalam dakwah.

Ketika ditanya cara dakwah dan menepis isu terorisme Islam, beliau menjawab bahwa generasi Islam di Spanyol tidak ambil pusing dengan Islamofobia, mereka lebih fokus untuk hidup normal dan berdampingan di tengah masyarakat Katholik, dan menampilkan akhlak yang baik kepada masyarakat sesuai tuntunan Rasulullah.

Kini, setiap bulan 2 orang Spanyol kembali bersyahadat. Di antara perjuangan beliau jangka panjang adalah membangun pusat kebudayaan Islam di pusat kota Granada, Sevilla (dulu Isbiliyah) dll untuk memperkenalkan Islam dengan pendekatan yang utuh sebagai bagian dari sejarah, sehingga tidak selalu diidentikan agama perang. Semoga sukses saudara-saudaraku, dakwah itu memperkenalkan, bukan memaksakan, apalagi memusnahkan.

Di sana, mereka berjuang membangun masjid mulai membeli tanah, mengurus izin tetek bengek, dan mempertahankannya dari berbagai gangguan. Apa kita tidak malu, begitu bebasnya di sini, malah rebutan berkuasa di masjid dan gontok-gontokan ra karuan.

Juwiring, 9 Juni 2016

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.