Kita bisa tetap mengenal Islam, bisa shalat, bisa merasakan agama yang terjaga hingga hari ini adalah berkat jasa para ulama yang terus bersambung dari masa ke masa.

Tapi anehnya, kita lebih mengagumi para raja yang berkuasa dari zaman ke zaman. Padahal dalam tarikh jelas tertulis, tidak banyak raja yang menggemari ilmu dan menjaga tradisi pewarisan ajaran agama ini.

Para raja, kalau mendapati ulama tidak sesuai seleranya dan membahayakan kekuasaannya, tidak segan-segan menyingkirkan mereka. Entah dengan cara brutal atau cara yang sangat halus (ketika pamor ulama melebihi pamor kekuasaannya).

Sepertinya harus ada perubahan dalam tradisi penulisan sejarah. Hal ini penting agar cara hidup kita menjadi lebih berbudaya dan tidak hobi bertengkar dalam perseteruan politik. Bukankah pertengkaran politik adalah watak para raja dari zaman ke zaman. Mengapa kita sekarang jadi begitu sering terlibat tanpa kejelasan.

Sementara alam kian rusak, sampah kian berserakan, dll tidak kunjung kita urus karena kita hanya terus menunggu sampai ada raja yang berkuasa bisa mengatasi segala masalah. Padahal semakin ke depan, seorang penguasa tidak benar-benar akan menjadi penguasa. Mereka hanya wayang-wayang dari para penguasa di balik layar, yakni para pemilik modal.

Para pemilik modal hanya peduli soal laba, maka industrinya tidak akan terlalu berpikir jauh soal penanganan limbah dan sampah. Masyarakat hari ini sudah mulai merasakan dampaknya, karena mereka sendiri sebenarnya juga tiap hari tidak peka dengan sampah yang mereka hasilkan dari gaya hidup yang diikutinya. Lalu kita semakin hanya bisa mengeluh atas berbagai keteloran kita sendiri.

Saya tidak habis pikir, setiap hari kita shalat kita tetap saja mengagumi para raja yang berkuasa itu. Bahkan mungkin kita tidak pernah sungguh-sungguh bertanya, saya bisa shalat ini karena persambungan ilmu dari mana. Ini sekedar refleksi bahwa betapa tidak tahu terima kasih kita ini pada para ulama.

Surakarta, 11 April 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.