Fir’aun mah bukan sesuatu yang mengerikan. Bukankah mayoritas negara-negara di dunia saat ini manhaj pemerintahannya Fir’aun semua, yakni mengasihi dan memakmurkan bangsanya, mengunggulkan bangsanya, walau terkadang merendahkan dan menindas bangsa lainnya.
Yang wow kan justru di Indonesia. Sama-sama Jawa, bupati di Jawa bisa dengan santun korupsi di hadapan rakyat Jawa yang dipimpinnya sehingga timbul banyak masalah. Begitupun di tingkat nasional, pengkhianatan terhadap rakyat Indonesia sendiri sampai bikin KPK singunen saking banyaknya yang harus ditangkap.
Fir’aun jasanya besar buat Mesir. Walaupun negara itu dihancurkan dengan Arab Springs, setidaknya Piramida dan Spink tinggalannya Fir’aun masih menimbulkan geliat ekonomi. Hitung amal jariyah Fir’aun seandainya beliau dulu tidak menyombongkan diri sebagai tuhan. Lha pejabat-pejabat kita yang korup, apa sih karya mereka.
Terkadang kita pun perlu bertanya dan khawatir. Jangan-jangan kita itu sebenarnya lebih jahat dari pada Fir’aun. Karena kebiadaban Fir’aun itu tersebab sikap rasisnya sehingga tidak adil pada bangsa-bangsa lain, lalu ditindasnya. Tapi karyanya untuk bangsa Mesir, siapa yang meragukan. Lha kita, rasisnya keseringan, tapi karyanya nggak ada apa-apanya dibandingkan Fir’aun. Terus apa yang mau diajukan ke Allah besok.
Makanya jadi penguasa itu memang memprihatinkan, sampai para sahabat utama itu mbrebes mili saat diamanati menjadi khalifah pengganti Rasulullah. Makanya Cak Nun sampai ngendika, presiden dan para gubernur itu jangan kamu jelek-jelekin, tuntut-tuntut, dan kamu sakiti, urusan mereka dengan Allah saja sudah sangat serius, malah mau ditambah-tambahin. Apa kamu ndak kasihan? Benar juga Cak, itulah mengapa kepada para penguasa, kita diminta mendoakan dan mengingatkan dengan baik. Siapa tahu mereka banyak yang lupa kalau punya urusan serius sama Empunya rakyat.
Cuma kok ya trend “berjuang demi rakyat” kok ga surut-surut dari depan kita. Memang Allah sepertinya sudah jadi cs-nya. Kalau sudah fren-an sama Allah, makanya semuanya bisa dibikin mudah. Mirip cerita wayang Mahabarata, kalau sudah jadi Kresna, urusan perang bisa diatur, dilobi, dan didesain siapa yang menang. Dipikirnya begitu. Emangnya kalian Kresna. Hahaha.
Ngawen, 23 April 2016