Di antara peristiwa-peristiwa yang menurut saya tidak logis di negeri ini

# Katanya wakil rakyat, tapi rakyat disuruh memilih secara rahasia, jadinya saat terpilih jadi wakil rakyat, aslinya dia tidak tahu persis mewakili rakyat yang mana, kenapa nggak ditunjuk saja tiap kabupaten/karesidenan, orangnya jelas dia, dan dia juga jelas tahu mewakili rakyat daerah mana.

# Pemimpin parpol kampanye di hadapan kader dan simpatisannya, yo mesthi wae setuju, bukankah untuk meraup dukungan harusnya para jurkam kampanyenya di partai lain. Aneh kan?

# Uang negara itu kan haknya rakyat yang dikelola dengan mekanisme tertentu, tapi saat ada penyerahan uang ke rakyat, judul beritanya “Presiden Menyerahkan Bantuan Kepada ……”, duitnya siapa dikasih ke siapa?

# Pemerintah itu pelayan rakyat, tapi saat ada musibah, judul berita medianya “Presiden membantu pengungsi ……”, lho siapa bosnya, siapa pegawainya?

# Negara itu dibentuk atas perjanjian rakyat, tapi pernahkah kita dididik untuk memahami hakikat perjanjian itu dan sebagai pewaris nenek moyang yang dahulu membuat perjanjian itu, pernahkah kita ditanya ulang apakah masih menyetujui perjanjian itu atau tidak, ….. kebanyakan terima jadi aja

# Kepala Negara adalah pemimpin tertinggi seluruh elemen lembaga negara, tapi kok ada penganugerahan dari salah satu lembaga kepada kepala negara, dengan sebutan anggota kehormatan. Lho pimpinan tertinggi kok digelari anggota kehormatan, piye to?

# Presiden, Gubernur, Bupati adalah pegawai kontrak 5 tahunan, maksimal 10 tahunan, dipilih karena dipercaya rakkyat. PNS adalah pegawai seumur hidup, dilantik karena sumpah pengabdian kepada negeri. Tapi kok PNS takut sama pegawai kontrak, dan pegawai kontrak bebas mindah-mindah PNS sak enak udele dewe, aneh kan?

# Petani, nelayan, dan pekerja sektor riil di alam adalah pemilik sumber daya tingkat pertama (produsen), tapi harga sumber daya yang mereka jual justru manut sama konsumen yang membelinya, bahkan mereka tidak sempat membuat penawaran awal, ini jual beli macam apa?

# Negara itu dibentuk untuk mengelola aset SDA dan menyejahterakan rakyat yang membentuknya, jadi ia adalah kacung dari alam Nusantara, tapi kok ada salah satu pejabat yang bilang rakyat jangan merepotkan negara, lah kalau negara ga mau repot, ya dibubarin aja, biarkan rakyat bikin yang baru.

# Manusia-manusia yang tinggal di Indonesia sering disebut rakyat Indonesia, tapi mereka tidak mampu mewujudkan fungsi kerakyatannya, karena berdaulat atas dirinya sendiri saja banyak yang tidak mampu, jadi adakah rakyat di negeri ini?

# Manusia-manusia yang tinggal di Indonesia juga sering disebut sebagai masyarakat Indonesia, tapi hidup mereka dikendalikan oleh opini, baik buruknya diserahkan pada opini media dan voting suara terbanyak, lho katanya masyarakat, kok caranya konsensus semacam itu, jadi adakah masyarakat di negeri ini?

# Katanya negara ini berdaulat, kok bisa bilang kekurangan uang, mengapa tidak dicetak uang sebanyak nilai aset SDA yang bisa dijaminkan. Kenapa malah utang ke luar negeri dengan jaminannya aset SDA. Sama-sama utang kenapa tidak utang kepada rakyatnya sendiri, malah utang ke luar negeri? Mumet to

Silahkan dicari sendiri yang lainnya …..

Note : sebagian poin dikembangkan dari pancingan2 diskusinya Simbah

Surakarta, 5 Agustus 2015

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.