Sejak zaman perang Diponegoro, kita ditipu bahwa yang perang disangkanya bangsa Jawa dengan Belanda. Ora yo mas, kuwi ki perang antara Jawa dan sekutunya vs Jawa lainnya dan sekutunya. Yang satu Jawa yang punya martabat sebagai Jawa, muslim, dan manusia, yang lainnya Jawa yang sudah selingkuh dengan pacar bule yang kemaruk, jadi ketularan nggragasnya. Yang satu Jawa yang ngambah lemah (dekat rakyat jelata), yang lainnya Jawa sing cedak langit.

Prajurit KNIL rumangsamu bule kabeh? Sing akeh malah indo karo pribumi. Sing pribumi akeh-akehe Jawa karo Ambon. Ra urusan soal merdeka-merdekanan, penting gajian, pangan cukup. Sing republik yo ana bulene, Arabe, n macem-macem. Jadi revolusi fisik 1945-1950 ki rasane wagu nek disebut sebagai perange Indonesia vs Belanda, wagu tenan. Nek diplomasi antar negarane okelah, tapi nek perang fisike wagulah disebut ngono, wong kulite sama-sama sawo matang.

Demikian pula hari ini, sama-sama orang Islam malah rebutan legitimasi, itu lucu. Yang pulang dari AS, I, Y, M, S do jadi agen pembawa label untuk rebutan pengikut dengan yang label lokal. Itu belum termasuk konflik antar lembaga lokal, yang M menahbiskan diri lebih maju, yang N bangga dengan tradisinya. Ra ana enteke. Dan perang itu ya begitu, ora duwe sebab saka identitas agama, karena perang itu urusane pada akhlak dan pengendalian diri. Yen akhlake elek tur nggragas, perang mudah disulut satu sama lain. Yen salah siji kemaruk, gumedhe, perang mesthi kadadean. Makane perange zaman Kanjeng Nabi wis uangel iso diamalke wong Islam zaman saiki, perang sing patrape apik, morale dhuwur.

Jadi lebih baik kita berjuang memperbaiki akhlak kita dan mengendalikan diri agar tidak nggragas. Karena nggragas adalah salah satu pemicu kekacauan di antara kita. Akhlak bukan sekedar urusan alus-aluse perilaku, tapi juga prinsip tindakan dan kelurusan niat. Nek mung sebatas kehalusan perilaku, wong lamis sing do korupsi karo nggrundel neng mburi umume yo alus-alus.

Juwiring, 3 Agustus 2016

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.