Asyiknya bermain kata di era sekarang
Saat orang disebut pakai ungkapan bahasa Arab, mendadak dia menjadi lebih tinggi dan seolah-olah yang lain kalah mulia darinya.
Kata syaikh itu top, padahal di Arab, setiap pepundhen (sesepuh) baik yang paham ilmu agama maupun tidak yo tetap dipanggil Syaikh
Kata ustadz itu langsung merujuk pada orang yang alim, padahal di Arab kata itu lazim digunakan untuk gelar profesor dalam bahasa akademis
Kata akhi, ukhti itu panggilan akrab terhadap sesama dan sebenarnya biasa saja di kalangan penutur bahasa Arab
Kata ulama itu cuma dipahami sebatas untuk orang yang ahli agama, padahal dalam bahasa Arab ulama itu bentuk jamak dari aalim, orang yang berilmu, apa saja
Kata bustanun dan raudhatun itu sama-sama kebun/ taman, tapi kalau udah dengar istilah Bustanul Athfal nah itu sekolahnya Muhammadiyah, kalau dengar istilah Raudhatul Athfal nah itu sekolahnya NU
………. nah silahkan cari sendiri, banyak lagi yang lucu-lucu
Saya suka bahasa Arab dan masih terus belajar agar bisa menyelami keindahan kalam Allah dan pesan-pesan indah Rasulullah juga para ulama. Tapi kalau lihat cara kita berbahasa sekarang yang lucu-lucu macam ini, ya kadang bikin nyengir sendiri. Sudahlah, jika menggunakan bahasa Arab gunakan saja tanpa harus melahirkan sekat dan opini miring terhadap saudara yang lain yang belum lazim melafalkan bahasa Arab, boleh jadi karena belum bisa atau memudahkan untuk berbaur dengan sesama, terlebih saudara sesama muslim.
Dan sudahlah, akan makin lucu kita bicara soal dakwah dan kebangkitan umat. Wong untuk bersaudara dengan tulus dan berpikir pada pokok persoalan saja nggak bisa. Gimana sampai ke situ, wong kaet biyen ribut terus soal kata dan soal cara nduding pas shalat isihan. Hahaha
Surakarta, 21 Oktober 2015