Wow, saya takzim dengan para ulama dan rakyat Aceh yang sebelum Sumpah Pemuda diikrarkan dan NKRI dibentuk, mereka sudah membuat perkumpulan dengan nama Jumhuriyah el-Indunisiyah di era tahun 1870-an. Namun orde lama dan orde baru menyia-nyiakan jasa besar perjuangan mereka dan pendahulu mereka bagi terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terkadang sentimen sebagian orang Aceh terhadap orang Jawa memang besar, dan ini konsekuensi dari peristiwa sejarah yang panjang. Yang bisa mengalahkan prajurit Aceh selain karena desain penghancurannya Snouck Hurgronje juga oleh serangan pasukan Marsose yang tak lain kebanyakan juga orang-orang Jawa yang komandannya orang Belanda. Belum lagi penderitaan mereka saat dikhianati orde lama dan ditindas orde baru yang lagi-lagi presidennya juga orang Jawa.

Tapi kami ingin berkata, bahwa tidak semua orang Jawa seperti itu. Ada Wali Sanga, Adipati Yunus, hingga Pangeran Diponegoro yang membuktikan ketulusan cinta mereka kepada rakyat dan sahabat seperjuangannya di Nusantara. Hingga kini penerus cita-cita mereka masih banyak juga. Semoga selalu langgeng persatuan bangsa-bangsa di Nusantara ini dan kita bisa meredam gejolak-gejolak yang timbul akibat perusakan-perusakan yang dilakukan orang-orang yang menghendaki negeri ini hancur.

Surakarta, 23 Oktober 2015

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.