Tingkah cebong dan kampret yang tetap nekad nongol kampanye di akun Nurhadi – Aldo (Dildo) itu mesakke tenan. Si Cebong/ Kampret biasanya langsung diusir oleh admin Dildo (“maaf ini bukan tempat kampanye”), sekaligus dihabisi para netizen.

Betapa tegangnya para cebong dan kampret “hard-core” ini. Sudah masuk ke kandang humor tingkat dewa di akun Dildo masih saja otaknya kampanye melulu. Sepertinya memang dia terlanjur ereksi pikirannya sampai ngga bisa balik lagi untuk menikmati guyonan pekok-pekokan.

Saya sangat berterima kasih kepada para pemuda yang punya inisiatif membuat akun Dildo yang secara baik-baik nembung ke Pak Nurhadi dan Pak Aldo untuk dipajang fotonya sebagai ikon kampanye rakyat. Demikian pula Pak Nurhadi dan Pak Aldo yang khas senyumnya merelakan jadi tempat orang menumpahkan tawa di tengah menjijikkannya suasana pertarungan politik konyol ini.

Dari akun Nurhadi – Aldo ini saya belajar betapa penyakit pemilu ternyata menjangkiti pikiran masyarakat cukup parah. Fanatisme pilihan presiden benar-benar membuat pikiran sebagian masyarakat kita mengalami ereksi terus menerus terhadap tokoh idolanya. Saking kuatnya ereksi pikiran, sepertinya sudah kebacut tegang permanen sehingga tidak bisa kembali lagi untuk lentur dan guyonan. Bahkan masuk di alam guyonan akunnya Dildo, mereka tetap bernafsu kampanye.

Surakarta, 5 Januari 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.