Tadi sore di WA ada yang mengadu katanya dia disesat-sesatkan dan disyiah-syiahkan gara-gara membuat opini berbeda tentang Suriah di grup tadarusnya. Terus minta petunjuk padaku. Lha aku sapa, rumangsane kiaine po. Katanya sok-sok dia juga ngutip status FB-ku untuk di share ke grupnya.
Yoalah mas-mas. Aja meneh dhapurane dewe, Imam Syafii we gara-gara sering mengutip quote-quotenya Ali bin Abi Thalib saja dituduh syiah oleh beberapa ulama lainnya. Sampai Imam Ahmad bin Hanbal, murid sekaligus juniornya yang berbeda madzhab hadir membela gurunya tercinta. Lha dhapuranmu lan dhapuranku ki sapa.
Lagi pula, dalam mengutip seharusnya disadari dong bahwa kutipan itu suatu bentuk keyakinan kita bahwa pendapat orang yang kita kutip sedikit banyak mewakili pikiran kita. Kalau dibantah orang, ya dipertahankan dong, jangan lantas bilang, “cuma copas dari grup sebelah”. Wo alah, ndolooooo. Wong ga siap argumen kok sok beropini bijak.
Semoga bisa dijadikan pelajaran berharga kita. Dan maaf yo mas, kisahmu tak unggah neng Fesbuk. Tapi insya Allah identitasmu aman. Semoga pahala senantiasa mengalir pada dirimu seiring dengan orang yang mengambil manfaat dari status ini.
Juwiring, 9 Mei 2016