Muammar Qadafi, ketika itu sedang mengkampanyekan penggunaan dinar untuk perdagangan minyak Libya. Kebijakan baru ini jelas akan membuat Dollar (panglima dari uang-uang kertas) terancam. Itulah mengapa NATO datang dengan pesawat tempurnya dan media-media segera menggoreng aneka tuduhan keji dan mengorek aib-aibnya, terutama karena Libya tidak mau mengikuti trend Arab Springs. Maka Libya yang masih “kafir” dari agama demokrasi harus dimualafkan secepatnya.
Satu pemimpin pendukung perjuangan Palestina dan dunia Islam dikalahkan, setelah sebelumnya Saddam Hussein juga dihancurkan. Lalu berbagai belahan dunia Islam, yang aktivisnya kebanyakan baca status Fesbuk dan broadcast WA bertanda “copas dari grup sebelah” terlambat menyadari kerugian itu, dan lebih suka mendewa-dewakan demokrasi versi AS atau masuk dalam ilusi anti demokrasi yang sebenarnya tak lain juga hanya fantasi aneh ala-ala monarki.
Demikianlah nasib pemimpin-pemimpin kuat dari dunia Islam ditumbangkan dengan serangkaian fitnah dan diakhir dengan kudeta berdarah. Jauh sebelum ini, dua pemimpin besar negeri ini ketika mulai berani menentang “kekuatan itu”, nasibnya pun berakhir. Hanya saja cara-cara yang ditempuh untuk membuat mereka mundur lebih halus sesuai khas orang timur, sembari ditutupi dengan aneka kebohongan sejarah. Sampai salah satu guru bangsa ini menyesal mengapa dahulu tidak menyadari para penipu di belakangnya yang ikut mendesak mundur raja Jawa itu. Setelah ia mengajak sang raja bertaubat dan memulai hari baru, pengkhianatan pun mulai terlihat di sana sini.
Setelah kedua pemimpin besar itu tiada, negeri ini sekarang penuh dagelan dan sinetron. Untunglah rakyatnya memang hobi nonton sinetron sembari nggosip melalui berbagai media yang tersedia untuk menghabiskan paket data. Siapa yang tidak senang dan bahagia dengan semua ini. Di mana-mana ada sinetron, ada orang jahat menampar mereka yang mimbik-mimbik. Sinetron asli di segala lapisan kehidupan negeri ini.
Hari-hari selanjutnya, di saat pikiran sudah terbalik-balik tidak karuan, maka Islam akan menjadi sulit dikenali dalam wujud utuhnya. Ia terpenggal-penggal dan setiap penggalannya dijadikan agama baru oleh para penganutnya. Dan formula ini sudah cukup untuk membuat dunia Islam gaduh sendiri tanpa henti. Barangkali nanti ketika ada yang datang lalu bilang “akulah Mesiah, orang-orang yang sudah masuk dalam ekstase beragama yang ekstrim itu akan percaya, karena sang Mesiah palsu itu memberikan kekayaan dan kesejahteraan tanpa habis, sembari memusnahkan negeri-negeri yang menentangnya”.
Dan siapa pun yang berani menentang secara berani terhadap framing yang sedang berjalan saat ini, terutama mereka yang memiliki posisi penting di berbagai levelnya, tuduhan dan berbagai penyingkiran harus siap-siap diterima. Karena memang segala daya upaya sedang digerakkan untuk menciptakan konflik dan permusuhan di segala lini dalam berbagai bentuknya. Siapa pun yang mencoba menyusun proposal perdamaian, maka dia akan dicap sebagai musuh.
Sebagaimana korupsi, sekarang hoax juga menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Mari kita nikmati, sembari kerengan dan gelut. Hahaha
Juwiring, 17 Mei 2016