Aku, dulu pas SD suka liat temen yang pinter nggambar..eh sekarang juga suka kok
Hehe, maksudku.. aku pengin cerita tentang, suatu kejadian mengenai nggambar menggambar – yang entah kenapa sampai detik ini sangat kuingat kejadian scene per scene nya, scene per detik-eh bukan, per mili second….dengan durasi total Cuma mmm 5 detik.. hahaha
Kelas 5 SD
Temen cowokku yang namanya Dio, pinter nggambar, kayaknya kakaknya juga pinter nggambar.
Kakakku pinter nggambar, ibuku juga.. Tapi aku ngga T ^T huhu
Menggambar tanpa melihat obyek inspirasi, kok rasanya mustahil bagiku..
Tapi aku punya teori untuk melipur hatiku.. Dulu, waktu aku masih jauh lebih unyu unyu daripada sekarang, aku pernah belajar sempoa.
Iya, kalkulator Chinese itu lho, yang bulet2 kayak sate disunduk lalu dikotakin
Awal belajar, kita pakai itu alat yang bernama sempoa, physically….kalau udah tahap lanjutan, udah hapal jalannya, kita diajarin jurusnya Shikamaru, jurus BAYANGAN! Hahaha 😀 Ga percaya? Percaya dong, aku seorang pelaku yang masih bisa kalian temui lho wkwkwk
Nah begitu pula dengan nggambar, aku pinter nggambar juga kok tapi yang masih tahap harus secara fisik melihat obyek inspirasi 😀 eh tapi kok kedengarannya ini bukan statement pelipur hati sih -_-
Yaudahlah, balik ke pengalaman SD ku yang Cuma lima detik itu. Betapa sebuah garis berbentuk petir yang berjejer dua itu, membuat 4-garis-bujur sangkar kelihatan seperti jendela, yang lebih realistik, daripada tanpa petir, begitu.
Iya gitu aja