Dalam sejarah, terbukti yang efektif itu selalu menang, meskipun tidak selalu benar.

Para Nabi adalah sebaik-baik contoh bagaimana bertindak efektif sekaligus benar. Nah yang efektif dan benar, biasanya mewariskan legasi yang awet.

Manusia modern adalah sebaik-baik contoh makhluk yang sangat tidak efektif dan gaya-gayaan mencari kebenaran (artinya nggak nemu-nemu kebenaran).

Fitrah manusia itu berkeluarga, menjaga keturunan, memelihara alam, mengambil hal-hal dari alam seperlunya untuk kebutuhan hidup sehingga bisa terus berkelanjutan.

Nah, manusia modern itu lakunya mbulet. Mulai dari bikin tata perekonomian kapitalistik yang kanibal dan bikin tata kekuasaan yang feodal. Keduanya itu jelas tidak efektif, dan terbukti ia tidak benar, karena merusak apa yang sudah diatur Tuhan.

Kayaknya pilihan manusia modern ini tidak akan bertahan lama, tidak seperti generasi manusia terdahulu. Tatanan perekonomian dan kenegaraan semacam ini akan segera mengundang kehancuran. Tentu tidak perlu disebut azab, wong ini yang bikin gara-gara manusianya sendiri.

Saking absurdnya, urusan lingkungan dan ketahanan diri terabaikan demi urusan kekuasaan yang embuh. Bahkan tahu ada banjir yang salah satu akibatnya adalah sampah, orang-orang tetap sibuk ejek-ejekan politik. Demikian juga sudah ratusan korban meninggal untuk ditumbalkan dalam urusan bagi-bagi kue kekuasaan, tetap saja bikin ejek-ejekan politik tak berhenti.

Jadi, saya patut cemas. Peradaban manusia semacam ini akan segera gulung tikar. Nah, jangan-jangan saya ikut digulung juga nantinya. Diganti manusia-manusia baru yang efektif. Siapa? Cari sendiri.

Surakarta, 4 Mei 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.