Meskipun saya tidak setuju adanya QC dalam pemilu, tapi saya juga tidak setuju dengan pernyataan bahwa lembaga survey pasti pesanan.

Ketidaksetujuan saya soal QC itu sederhana saja, dia itu ngisruhi proses perhitungan suara. Selain itu, QC itu sia-sia karena pemilu sendiri sebenarnya proses hitung total suara populasi, jadi buat apa main sampling-samplingan.

Lembaga survey mending membantu BPS melakukan survey pada hal-hal yang berkelanjutan terkait dinamika penduduk, ekonomi, dll yang sifatnya tidak langsung berkaitan dengan politik elektoral. Sehingga tidak menambah ruwet masalah politik yang memang penuh dengan intrik ini.

Lembaga survey itu bekerja dengan metode ilmiah dan dia melakukan riset kepada sebuah populasi dengan metode sampling. Ada banyak madzhab dalam sampling itu, yang berakibat pada hasil kesimpulannya. Jadi, sangat konyol juga menyebut lembaga survey itu semata-mata bekerja atas dasar pesanan.

Direktur lembaga survey, meskipun orang partisan, tidak mungkin akan mempertaruhkan reputasi lembaganya untuk sekedar memenuhi pesanan. Sebab lembaganya itu lembaga bisnis, jadi masak iya bisnis cuma sekali jalan. Wong diluar survey 5 tahunan itu, mereka juga tetap menjalankan survey-survey yang lain juga kok.

Tapi, ya itu, survey 5 tahunan itu memang paling hot je. Dia bisa mendongkrak reputasi, tak jarang juga memuluskan kucuran dana dari pihak-pihak yang diuntungkan juga. Nah, untuk kasus ini saja kita tidak bisa hitam putih kan. Bahwa keberadaan QC dalam pemilu itu memang sering menimbulkan bermasalah. Tapi menolak mentah-mentah hasil QC tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan juga konyol.

Kalau saya sendiri usulnya sih, bikin saja aturan yang tegas bahwa lembaga survey itu tidak boleh bekerja di seputaran pilkada, pileg, hingga pilpres. Di luar itu silahkan melakukan survey. Tapi tentu saja ini usulan naif, wong orang Indonesia itu justru butuh referensi lembaga survey untuk memilih je. Wong mau memberi mandat pada politikus kok pertimbangannya data survey elektabilitas.

Surakarta, 22 April 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.