Usulan agar Pak Prabowo, Pak Jokowi, Pak Sandiaga, dan Pak Ma’ruf Amin itu “pingsut” atau saling menyepakati pembagian kekuasaan misalnya sepasang jadi petinggi negara, yang sepasang lagi jadi petinggi pemerintahan dianggap lelucon, meskipun logis.

Di mata kelas menengah dan kaum petualang politik yang sangat senang dengan kegaduhan, cara simpel membuat keputusan atas kekuasaan sangat dihindari. Mereka akan mengeksploitasi proses kekuasaan ini serumit mungkin dan selama mungkin agar bisa meraup keuntungan sebesar-besarnya, sekalipun harus mengorbankan persaudaraan dan menimbulkan keretakan sosial di masyarakat luas.

Sejak lama kita sering dikungkung mitos. Kita sering tidak logis pada saat harus segera mengambil tindakan taktis. Tapi pada saat yang lain, kita sering mempertanyakan logika atas hal-hal yang sebenarnya tidak bermanfaat untuk dipertanyaan alasannya. Menjalankan negara dan pemerintahan adalah sesuatu yang logis, tapi kita justru berpedoman pada mitos. Sementara banyak peristiwa kehidupan ini yang seharusnya cukup diterima dan disyukuri, sering dipertanyakan “mengapa tuhan begini, mengapa tuhan begitu, bla bla bla.”

Jadi saya pribadi berharap semoga 2019 tidak usah ada pemilu. Semoga mereka berempat membuat kesepakatan yang meskipun melanggar undang-undang kepemiluan, tetapi hasil kesepakatan di antara mereka sejalan dengan semangat Pancasila dan membuat hati bangsa Indonesia ini gembira sebab selamat dari permusuhan satu sama lain. Saya ingin benar-benar melihat orang kelas menengah yang tidak logis dan para petualang politik yang hobi memecah belah ngemut driji karena tidak berhasil mengadu domba bangsa Indonesia.

Ini harapan saya, saya uraikan kepada sesama teman di Facebook. Barangkali ada yang punya harapan sama. Mari kita acuh tak acuh saja dengan pemilu. Jika pemilu tetap jalan, kita datang ke bilik suara, dan tetap pastikan semua itu berjalan rahasia. Jangan ikut-ikutan bergaduh soal dukung mendukung. Sebab, itu melelahkan dan menggelikan.

Surakarta, 15 Oktober 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.